"Kau rewel sekali," celetuk salah satu dari orang-orang yang ada di sana.
Jeanna memperhatikan ekspresi Rain yang tampak kesal. Pria itu melirik sinis orang-orang di ruangan itu. "Kenapa kalian semua ada di sini? Pergi, kalian semua! Aku tidak ingin melihat kalian."
"Kenapa kau berkata seperti itu pada keluarga dan teman-temanmu?" ucap papa Rain.
Rain menatap papanya, tampak canggung, lalu pria itu melengos. "Aku mau sendiri," dia berkata.
"Setelah kau membuat keributan seperti tadi di depan kami semua, aku bisa mengerti jika kau merasa malu," tanggap Carol.
Rain melotot galak pada Carol. Jeanna pikir, dia akan membalas Carol, tapi kemudian, Carol tersenyum pada Rain dan berkata,
"Terima kasih karena sudah melindungiku. Dan terima kasih … karena sudah menjadi kakakku."
Jeanna menatap Rain dan Carol, merasa lega. Sekarang … Rain tak perlu lagi menjadi kakak yang kejam dan dibenci Carol. Pria itu … bisa mengakhiri penderitaannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com