webnovel

LOVE OF DREAM

BANYAK FLASHBACK DI AWAL BAB!!! "Ibu, dimana Ayah?" Hanya tiga kata, tetapi mampu membuat pertahanannya runtuh. Sesuatu yang sesak sudah ditahannya sejak lama, tetapi mendengar itu dari mulut putrinya sendiri dengan mudahnya hancur meluruh. Memiliki seorang putri yang tumbuh menjadi sosok gadis yang cantik. Hidup berdua bahagia, meskipun tanpa seseorang yang selalu berada disisi mereka. Namun, rasa bersalah selalu bersarang di dalam hatinya setiap kali anak gadisnya mempertanyakan sosok ayahnya sendiri. Sebagai seorang Ibu, ia merasa bersalah karena tidak bisa menjawabnya. Bahkan putrinya tidak pernah dibiarkan keluar dari Rumah dengan beberapa alasan yang terjadi pada masa lalu. Karena kejadian tersebut, rasa khawatir selalu menghantuinya dan membuatnya ingin selalu terjaga untuk anak gadis kesayangannya sendiri. Putrinya yang perlahan tumbuh menjadi gadis remaja, kini akhirnya Ibunya memutuskan untuk menyekolahkannya kembali selayaknya seperti seusianya yang lain. Tidak ingin membuat anaknya terlalu lama terbelenggu hanya karena dirinya. Akan tetapi sesuatu hal yang tidak pernah ia duga menjadikannya kembali bertemu dengan seseorang yang telah lama meninggalkan mereka. Seakan takdir memaksanya untuk mengingat kepahitan yang terjadi di masa lalu dan disanalah semuanya bermula. Dihadapkan pada sebuah pilihan, melindungi rasa sakit hatinya atau mewujudkan keinginan putrinya? Art by Pinterest

giantystory · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
300 Chs

MENGURUNGKAN NIATNYA

Kemarin setelah mengantarkan Aldera ke Rumah sakit bersama adiknya Van, ia langsung bergegas pulang untuk meminta bantuan Papanya. Setahunya, Papanya itu memiliki kerabat yang ahli melacak seseorang.

Kini Sharon sedang berada di Sekolah, berangkat bersama dengan San. Hubungan mereka masih tak baik-baik saja, terbukti selama perjalanan meskipun dalam satu mobil yang sama, tak ada satu pun diantara mereka yang menoleh atau mencoba membuka suaranya lebih dulu. San sibuk dengan ponselnya, sedangkan Sharon sibuk mengemudi.

Akhirnya mereka pun sampai diparkiran Sekolah. San sudah lebih dulu pergi keluar dari mobilnya tanpa menoleh kearahnya sedikit pun, Sharon yang melihatnya hanya bisa menghela nafas lalu menggelengkan kepalanya.

Ketika hendak membuka pintu mobilnya, ponsel miliknya berdering, ternyata itu dari Aldera, tanpa pikir panjang Sharon pun langsung mengangkat panggilan tersebut.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com