webnovel
#VILLAIN
#SCARY

LINDAP

Lindap mengisahkan tentang Alra, putri dari pasangan suami - istri bernama Dian, dan Aisyah. Kedua orang tuanya memutuskan untuk pindah dari kota besar menuju kota kecil di pulau Jawa. Awalnya kehidupan Alra berjalan dengan baik-baik saja, hidup dengan sederhana karena pekerjaan ayahnya yang selalu berganti tempat. Akan tetapi, ketika Alra mulai duduk di bangku SMP, perselingkuhan ayahnya dengan Susi mulai terjadi, dan Alra ketahui tanpa sengaja. Hal itu membuat sekolahnya menjadi tidak terarah, Aisyah juga menjadi berbeda, dan lebih memilih untuk mendatangi berbagai dukun agar suaminya kembali pulang. Tak hanya permasalahan keluarga yang dia terima, dampak dari permainan dukun yang dilakukan Aisyah pun dia terima dengan gangguan yang hantu-hantu itu berikan. Alra semakin tidak tenang dengan kehidupannya di rumah, dia lebih suka di sekolah untuk bertemu dengan teman-temannya, tapi rupanya di sekolah pun masih ada konflik yang menurutnya lumayan rumit. Berbagai macam masalah datang secara bersamaan, tapi suasana yang memanas berubah manis ketika dia duduk di bangku kelas 9 semester akhir. Bertemu dengan cowok bernama Hazel merubah dunianya yang terasa hambar, banyak yang berubah menjadi manis, dan lebih berwarna. Alra juga bertemu dengan orang-orang yang sama rasa dengannya, terutama dengan masalah keluarga yang sama. Mereka berbagi cerita, dan memberikan uluran tangan agar gadis itu semakin kuat.

meybulansafitrii · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
156 Chs
#VILLAIN
#SCARY

lima puluh tiga

"Bukannya di kelas sebelah ya Rin?" tanya Alra yang mulai kebingungan, masih menyusuri koridor dengan Rina yang sekarang melangkah lebih cepat.

Menghindari orang-orang yang sedang berdiri di koridor, beberapa ikut berjalan beriringan atau mungkin ada di belakang mereka berdua. Alra masih memperhatikan gadis yang ada di sampingnya ini, di lihat-lihat lagi ternyata Rina jauh lebih tinggi darinya. Sepertinya mereka selisih dua atau tiga senti meter. Tak banyak, tapi cukup terlihat.

Alra menghembuskan napas panjangnya, tapi keningnya kembali bertaut ketika melihat beberapa gadis memberikan lambaian tangan di sana. Tepatnya di sudut kantin, meja yang jarang di tempati anak kelas tujuh, seringnya di tempati anak kelas sembilan. Alra pikir dulu meja itu meja khusus anak kelas sembilan, rupanya tidak juga.

"Hai! Alra!" sapa gadis berambut agak keriting dengan kacamata kotaknya, memberikan senyum yang begitu lebar sampai kedua matanya mulai menyipit.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com