webnovel

BAB 17 KEMARAHAN YG LUAR BIASA..

hingga suara itu tiba ....

kamu nkemanakan ponselku milka????

aku ta bergeming ta ingin meladeni putra aku hanyammembereskan pakaian kotor yg akan aku cuci hari ini...

milka kamu tuli atau apa jawab....

bukanya jika aku cuek itu mungkin ketularan kamuyg slalu curk terhadapku ..

dan soal ponsel aku sudah menjualnya barusan kepasar...

aku menjawab dengan tenang membohongi putra....

yg sebenarnya akuhabis kewarunh membeli sabun untu aku mencuci....

dan terduga sebelumnya putra malah makin geram mendengar jawaban ku ia mendorong aku kasar kesebuah tempat cucian kotor membuat tempat itu hancur seketika dan aku merasakan nyeri pada bagian lututku ....

aku langsung naik pitam tapi kemarahan ku hanya akan menyalahkan diriku sendiri....

kamu marah heh.....

teruskan teruskan tampar aku bunuh sekalian aku emang kalau sudah aku jual bisa kembali lagi heh sebegitu berartinya ponsel buatmu hingga kamu tega menyakitiku lihat rumah ini apa aku ga marah melihat rumah kacau seperti ini siapa yg akan membereskanya kalau bukan aku dan apakah tidak cape membereskan ini semua apa aku salah hah...

pokonya dimana kamu menyembunyikan ponsel itu...

aku ta tau aku sudah menjualnya kalaupun aku berbohong dan ponsel itu ada disini mungkin sudah kau temukan dengan keadaan porak poranda seperti ini pikir...

aku tetap bersikukuh berbohong padahal posel itu ada di sudut rumah ini..

kamu berani padaku aku lebih berani padamu bahkan aku juga ta takut mati kalau perlu aku akan membakar diriku sendiri bersama rumah ini yg sudah ta mungkin rapi setelah aku pergi...

aku akan membeli bensin dulu untuk melakukanya lagi2 akuberbohong kalau aku kalap aku masih punya iman untuk tidak berbuat hal semacam itu aku hanya akan membeli pewangi yg tadi aku lupa beli dan tanpa aku sadari putra mengikutiku dibelakang setelah aku selesai membeli yg aku perlu aku lihat putra ada samping warung itu aku tertawa dalam hati ternyata dia kemakan omonganku...

diperjalanan kewarung putra megandeng tanganku

aku mohon milka jangan lakukan yg akan menyelakaimu aku mohon

mungkin putra merayuku aku ta menghiraukan ta menghindar ta meladeni semuanya aku sudah jenuh dengan semuanya...

kamu marah karna aku memporak porandakan rumah aku akan membereskan semuanya tenang lagian rumah itu perlu dibereskan dan dirubah ...

aku melihat keseriusan di mata putra aku juga entah mengapa ta bisa lama marah sama dia entah mungkin memang aku sayang sama dia....

dan tunggu ia ta membahas ponsel sama sekali

sampai dirumah aku membereskan semuanya sendirian tentang janji tadi putra ta terlihat dengan alasan ia seorang pria ta bisa mengerjakan kerjaan rumah aku membereskan semuanya setelah selesai aku pergi mencuci baju dengan baju2 yg sudah kotor begeletakan dimana2 yg tentunya sangat banyak....

2 keranjang besar aku mencuci baju itu dan hampir seharian sebelum pukul sebelas siang aku baru selesai dengan semuanya tapi aku bingung membawanya karna banyak dan berat ta mampu aku angkat akhirnya aku masuk kamar dan berganti baju dan tanpa aku sadari putra membawakan semua cucian itu dan menjemurnya..

alu selesai berganti pakaian dan akan bersiap eh ternyata jemuran sudah selesai ...

ternyata putra sudah membantuku lihatlah hasil jemuran ini sungguh sangat acak2kan memang pria ta dapat diandalkan gumamku dalam hati sambil tersenyum aku merapikan jemura itu agar cepat kering aku belum bertegur sapa dengan putra bukan masih marah hanya mau menguji putra saja dan aku juga belum mengembalikan ponselnya dia juga ta menanyakanya....

sku merebahkan badanku yg sangat pegal2 bahkan dari pagi aku belum makan sama sekali belum ada apapun yg masuk kemulutku beda dengan putra ia sudah makan dengan mi yg ia beli sendiri aku terlalu lelah dan sudah jadi kebiasaanku jika marah aku akan membiarkan perutku kosong ta hanya satu hari 4 haripun aku kuat aku ta akan pingsan dehidrasi aku juga jarang kedokter dari kecil meski sering sakit aku ta pernah mengalami hal yg terlemah sampai aku harus menyusahkan oranglain aku hanya butuh istirahat tidur lebih lama saat aku lemah...

aku tertidur pulas karna sudah merasa ta berdaya lagi....

sedang putra yg melihat milka merasa bersalah aku mungkin meyebabkan milka kelelahan...

aku mencium kening milka yg terlelap dan memeluknya erat....