webnovel

BAB 16 penantian seorang ibu

2 bulan lagi aku akan menimang anaku begitu rindunya aku akan kehadiran anaku aku juga sering menghayalkan akan keluargaku yg harmonis dengan anaku aku memimpikan putra akan berubah dengan kehadiran anakku..

karna sejak dulu aku memimpikan kebahagiaan keluarga yg utuh dan nyatanya aku ta menemukanya di rumah tangga keluargaku ibu dan ayahku yg sejak kecil aku harus jauh dengan ibuku dan harus sering melihat mereka bertengkar stelah kepulanganya..

kakaku juga yg hampir sama nasibnya dengan orangtua ku yg membuat aku berjanji bahwa aku ta akan mau berpisah dengan suami kelak yg sudah aku lakukan pada suamiku tapi tetap saja pertengkaran itu slalu saja terjadi...

ta dapat dihindari yg bahkan hampir membuatku putus asa dan jampir aku gelap mata untuk melakukan bunuh diri ya tepat sebelum aku pindah sementara kerumah orangtuaku aku hampir memotong pergelangan tanganku tapi putra dengan amarah mengambil pisau itu dengan mata merah yg hamir keluar saking emosinya dia sendiri yg hampir mengarahkan tanganya kelehernya tapi aku segeramenariknya yg membuat tangan putra beralih menggores2 isau itu kekasur membuat kasur itu berantakan porak poranda...

milka hanya ingin perhatian dari putra yg ta ia dapat bahkan bicara disampingnya saja ta pernah ia hiraukan putra hanya akan pokus kepada ponselnya seakan punya dunia nya sendiri ..

dan lebih parah dengan keadaan aku disini aku bingung harus membela siapa karna memang keduanya salah dimana ibuku terlalu ikut campur dan mengatur2 aku yg sudah berumah tangga walau pun aku akui ibuku melakukan itu untuk kebaikan aku... dan putra disini tak mengkondisikan dia dimana kini berada yg harusnya ta memperlihatkan kesalahannya pada ibuku....

oh sungguh aku ini keras kepala atau apa aku malah sering bertengkar dengan ibuku aku juga pernah bilang kalau aku anak yg durhaka pada ibunya yg ta penurut akan perhatian ibunya.....

sebenarnya aku marah bukan karna benci pada mereka tapi aku aku lebih sering menyalahkan diri sendiri yg ta bisa menyelesaikan masalah aaun dan hanya memperkeruhnya saja..

aku hanya ingin ketemtraman dihidupku walau dalam kondisi kekurangan yg ta pernah aku dapat dalam hidup selama ini...

aku slalu ingat masa2 sedihku ketika aku kecil ta ada orangtua jika kesedihan datang dimasa kini...

....

putra memilih untuk bulak balik saja karna ta ingin aku stres saat aku harus menghadapi masa persalinan dia pulang setiap hari saptu sore dan minggu sore ia kembali kekampung halaman nya dengan alasan ta dapat kerjaaan di daerahku....

sebenarnya aku melihat kesungguhan dalam gerakan putra yg memperlihatkan perhatian tapi putra ta bisa membuang kebiasaan cuek dan sikap nya yg kasar serta ponselnya yg utama....

flash back on

aku ta tahan melihat kecuekanya dengan ponsel itu

saat ia mandi aku mengambilnya dan menyembunyikanya ditempat yg tidak diketahui putra dan aku pura2 pergi jauh untuk menghindari amukan putra karna aku yakin putra akan sangat marah ...

putra yg selesai mandi mendapati aku ta ada itu sudah biasa ta memperdulikanya dan ketika mendapati ponselnya ta ada dia geram marah dia mengobrak abrik semua barang dirumah itu walau rumah sederhana tapididalam nya sudah ada banyak benda seerti lemari tv dan lain2nya ia mengambil semua pakaian yg ada dilemari dan melemprkan kesegala arah....

milka yg baru tiba mendapati rumah yg berantak seberantak2kanya seakan semua barang dirumah itu telah berhamburan semua entah ada angin apa itu milka awalnya ta menghiraukanya....

sudah ada dalam benaknya itu semua akan terjadi....

hingga tiba suara itu tiba ....