webnovel

Kekasihku yang dingin

Bagi Angel menjadi kekasih seorang Lucas Robinson adalah kebahagiaan yang tak terkira, tak peduli sedingin apa Lucas terhadapnya se cuek apa Lucas kepadanya. jika sudah cinta mau bagaimana lagi? tentu di balik hubungan mereka tak akan selurus yang di inginkan datangnya masalah yang bertubi-tubi membuat Angel harus memilih untuk bertahan atau justru melepaskan.

Arsitaaa24 · Historia
Sin suficientes valoraciones
8 Chs

Pertanyaan?

HAPPY READING

Sesil membuka pintu kamar mandi denga kimono putih yang melekat di tubuhnya.

"Astaga!" Sesil memekik kaget dengan mata membelalak, melihat seorang pria tengah berdiri di tengah-tengah kamarnya.

"Kamu?" kata Sesil masih dengan wajah terkejut. Pria yang di tunjuk itu tersenyum lalu berjalan mendekat, Sesil mundur selangkah karena punggungnya membentur pintu kamar mandi.

Ia terjebak.

"Sedang apa kamu disini?" tanya Sesil dengan wajah garang walaupun jantungnya berdebar hebat, rasa takut dan juga malu. Mengingat Ia masih mengenakan kimono Sesil mengeratkan talinya.

Aldo tersenyum, menambahkan ketampanan pada wajah pria dengan tinggi 183cm tersebut.

"Aku berkunjung. Ingin bertemu dengan calon istri." katanya dengan menekankan kata istri. Membuat Sesil menenguk salivanya sendiri, sedikit tegang ketika Aldo yang berdiri di depannya mulai mendekatkan wajah.

Sesil tidak dapat berbuat apa-apa kaki dan tangannya seolah kaku. Jujur saja Sesil mulai gila karena menikmati ketampanan Aldo dengan wajah sedekat ini, pria itu memiliki kulit yang mulus dengan kumis tipis.

"Ganti baju."

"Hah?"

"Cepat ganti baju Sesil. Kau ikut denganku malam ini."

"Kemana?"

"Ketempat yang bagus."

"Dimana?" Aldo menghela nafas lalu sedikit menjauhkan diri.

"Berhenti bertanya Sesil, cepat ganti baju." Sesil menerjapkan matanya beberapa kali, setelah mengumpulkan kesadarannya Ia berjalan menuju lemari.

Hendak membuka lemarinya gadis dengan tubuh putih mulus itu menoleh ke arah Aldo yang masih setia berdiri di dalam kamarnya.

"Kenapa masih disini?" tanya Sesil.

"Ingin melihatmu memakai pakaian." jawab Aldo dengan vulgar, wajah Sesil memerah bukan hanya kesal tetapi juga malu.

"Aku tidak suka diperhatikan ketika berganti baju."

"Tapi aku suka." Sesil memutar bola matanya jengah.

"Aku tidak akan berganti pakaian jika kau masih disini."

"Maka aku yang akan memakaikanmu pakaian." lagi-lagi Aldo berkata sembarangan, membuat Sesil melotot garang pada pria itu. Sedangkan Aldo terkekeh.

"Cepatlah pakai Sesil jangan membuatku menunggu, aku akan menutup mata." ucap Aldo yang kemudian menutup kedua matanya.

"Jangan mengintip." Aldo hanya menyahut dengan deheman.

Cepat dan terburu-buru, ini adalah pertama kalinya bagi Sesil memakai baju dengan terburu-buru dan rasa deg-degan yang tak kalah kuat berdebar di dadanya.

"Tubuhmu indah." Sesil kembali di buat kaget oleh Aldo.

"Kau__melihatku?"

"Kapan lagi aku melihat pemandangan yang indah seperti tadi." Sesil molotot, pria seperti Aldo memang tidak dapat di percaya mungkin semua cowok di dunia ini sulit Ia percaya ucapannya.

"Dasar mesum." Aldo menegakan tubuhnya lalu berjalan mendekat ke arah Sesil yang sudah terlihat cantik menggunakan dress selutut berwarna peach.

Aldo memeluk gadis itu dari belakang sambi menghadap cermin, keduanya melihat ke arah pantulan mereka di cermin. Sesil hanya diam tak tahu harus berbuat apa.

"Aldo..."

"Diamlah sebentar." katanya, tangan besarnya mulai nakal menarik turun tali dres Sesil dan mengecup bahu mulusnya dengan lembut. Kembali membenarkan tali dress nya lalu berkata.

"Kau sangat cantik." puji Aldo. Sesil tersenyum malu dengan wajah menunduk.

Aldo membalikan tubuh Sesil hingga menghadapnya.

"Siap?" Sesil mengangguk meskipun Ia sendiri tidak tahu maksud perkataan calon suaminya tersebut.

***

Angel melihat sekeliling tempat yang menjadi tujuannya tersebut, tujuannya untuk mencari keberadaan Lucas, kekasihnya.

Setelah mendapatkan informasi dari keluarganya lebih tepatnya dari adik kekasihnya itu karena orang tua Lucas tidak terlalu menyukai Angel sehingga Ia tidak terlalu dekat selain dengan Loly sang adik kandung dari Lucas.

Lucas ada di tempat balapan.

Lucas akan ketempat balapan jika pria itu tengah mengalami mood yang buruk, Angel tahu ini karena dirinya yang melanggar perintah dari kekasihnya itu.

Tapi bukankah Ia tak sepenuhnya salah, setidaknya Putra tidak berbuat jahat padanya. Mungkin setelah hari ini Ia harus mulai sedikit menjaga jarak dengan Putra.

"Minggir anak kecil!" Angel menoleh ke belakang dan melihat tiga perempuan berpakaian sexy dengan sebotol minuman di masing-masing tangannya tengah berjalan gontai, Angel sedikit menyingkir memberi jalan pada ketika perempuan yang mabuk tersebut.

Angel menghembuskan nafas kasar, Ia kemudian kembali melanjutkan langkahnya menuju segerombolan orang-orang yang tengah berteriak di pinggir jalanan yang sudah di khususkan untuk balapan motor.

Angel masih berdiri di belakang orang-orang yang tengah berteriak untuk menyemangati para pembalap yang sepertinya akan segera mulai, Angel dapat mendengar suara yang bersorak untuk Lucas, dengan keberanian yang dikumpulkan Angel mencoba melewati orang-orang dengan tubuh kecilnya Ia sampai di depan.

"Lucas!"

"Semangat Lucass Zeyenkkk!"

"Lucas! Lucas! Lucas!"

Sorakan demi sorakan dilakukan dengan sukarela untuk Lucas, sedangkan Angel terdiam dengan mata yang memanas melihat kekasihnya yang tengah membonceng seorang wanita berpakaian minim.

Wanita tersebut seperti sengaja merapatkan tubuhnya pada punggung Lucas, meskipun kekasihnya itu terlihat diam saja dengan wajah datar. Tapi bagaimana tidak sakit hati melihat pemandangan tersebut.

Angel membeku ketika pandanannya bertemu dengan manik Lucas yang terbuka dari kaca helmnya.

Angel mengeratkan pegangannya pada tali tas selempangnya, matanya sudah berkaca-kaca. Lucas? Pria itu hanya diam dengan pandangan yang tak teralih dari kekasihnya, Angel.

"Awhh." Angel meringis ketika seseorang mendorongnya hingga terjatuh, kedua tangannya tergores kerikil dari aspal jalanan. Air mata yang di bendungnya kini terjatuh.

"Dasar cengeng." ujar seseorang yang Angel tak tahu siapa karena Ia masih terdiam dari keterjatuhannya.

Angel mencoba bangkit dengan kedua tangan yang sedikit berdarah, Tanpa menoleh ke arah Lucas lagi Ia langsung melangkah pergi dari tempat tersebut.

Mungkin ada benarnya kenapa ibunda Lucas tidak menyukainya, karena Angel wanita yang manja, cengeng, tidak pintar dan selalu merepotkan. Bukan hanya ibunda Lucas saja tapi sebagian temannya memperlihatkan ketikasukaannya pada Angel.

Jika di pikir-pikir kenapa Lucas mau menjadi kekasihnya?

***