webnovel

Kamu Seperti Kekasihku

Setelah kehilangan kekasihnya sekaligus calon suaminya yang bernama Arkana, Nindya harus menghadapi banyak masalah. Dia harus rela menikah dengan pria bernama Ray karena dia harus melakukan sebuah pernikahan bisnis. Namun, disaat Nindya berada di jurang keputus asaannya. Dia bertemu dengan pria yang 'mirip dengan Arkana.' Akankah Nindya meneruskan pernikahan dengan Ray? Atau mungkin dia memilih untuk bersama dan memperjuangkannya cintanya bersama pria yang mirip dengan Arkana? Lalu, Akankah kematian Arkana mengungkapkan banyak misteri yang tersembunyi selama ini?

Dhini_218 · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
51 Chs

aku bisa membantu asalkan? (part 1)

Wira tersenyum senang, karena Rey adalah teman dekat Nindya, mungkin Wira bisa menjalin hubungan baik dengan Rey. dengan menjadi rekan bisnis.

Wira berkata " Rey, om mendengar jika perusahaan kamu sudah masuk top 10 perusahaan dengan nilai saham tertinggi, apakah itu benar?"

Rey menjawab dengan santai "iya om, saya tidak menyangka jika saya sudah sebegitu terkenalnya ya," ucap Rey, dia yang sedang duduk manis didepan meja kebesarannya di dalam ruangannya dengan kaki yang dia angkat keatas meja. Menunjukkan bahwa dia begitu sombong dan sangat berkuasa.

Wira merasa ada sebuah kesempatan besar jika dia bisa meminta bantuan Rey maka perusahaannya akan terselamatkan.

Mata Wira merasa jika ada secercah harapan jika dia bisa mendapatkan kerja sama yang bagus dengan Rey.

Tanpa banyak berfikir lagi, Wira ingin segera bertemu dengan Rey, dia berharap jika Rey bisa menyelamatkan perusahaannya.

Wira tersenyum dan berkata " Rey, siang ini, apakah kamu memiliki waktu kosong?"

tanpa banyak berfikir panjang Rey menjawab " kebetulan siang ini jadwal saya sedang kosong. Ada apa om menanyakan jadwal kerja saya?"

Wira tersenyum canggung " saya ingin bertemu kamu saja, kebetulan ada sesuatu yang harus saya bicarakan dengan kamu Rey, uummm ... bolehkah itu Rey?" ucap Wira dengan perasaan ragu yang ada di hatinya.

Rey tertawa kecil karena dia berhasil menarik umpan ke dalam perangkapnya. Rey kembali ke suara biasa dan menjawab" tentu saja boleh om, sudah lama juga saya tidak bertemu dengan anda. baiklah kita bisa bertemu di Cafe didekat perusahaan om, saya berangkat sekarang," Rey pun bangun dan mengambil jasnya yang tergantung di punggung kursinya. Rey tertawa gembira, karena setelah ini dia akan mendapatkan Nindya dan menjadikan miliknya selamanya.

Rey berjalan cepat dan segera mengambil kunci mobilnya. dia pun keluar dan bersiul gembira.

karena suasana hatinya sedang baik, Rey tidak peduli dengan semua orang yang sedang memperhatikannya.

Ding ...

pintu lift pun terbuka, Rey pun keluar dari lift dan segera mengambil mobilnya.

dia menyuruh supirnya untuk mengambil mobilnya yang berada di parkiran.

setelah mobil itu sampai didepannya, Rey ingin mengemudi sendiri, dia mengambil alih kursi kemudi dan dia pun segera meluncur menuju tempat dimana dia dan Wira akan bertemu.

di sisi lain, Wira pun pergi meninggalkan kantornya dan dia segera berjalan cepat menuju tempat yang dia janjikan untuk bertemu dengan Rey saat ini.

Wira menaruh harapan yang besar pada Rey, karena saat ini hanya Rey lah yang bisa menolongnya dari krisis yang sedang melanda perusahaannya.

Wira pun berjalan sangat cepat, demi menyelamatkan perusahaannya dia rela meninggalkan semua pekerjaannya dan memberikan waktunya untuk bertemu dengan Reynantha.

tidak lama kemudian, Wira pun sampai di cafe tempat mereka akan bertemu, Wira pun masuk dan memilih tempat duduk yang nyaman. Wira memilih tempat duduk yang berada tepat didekat jendela dan jauh dari pandangan orang lain, karena tempat itu berada di bagian terpojok cafe itu.

Rey pun sampai didepan cafe itu, dia memarkirkan mobilnya dan dia akhirnya turun dari mobilnya. Rey tersenyum senang, karena selangkah lagi dia akan mendapatkan Nindya, wanita yang paling dia cintai selama ini. karena Arkana sudah tidak ada, jadi banyak peluang besar untuknya mendapatkan hati Nindya dan juga dengan semua uang yang dia miliki, dia berfikir jika dengan uangnya dia pasti bisa membahagiakan Nindya.

Rey pun berjalan dengan anggun, wajah tampannya membuat semua orang yang melihat merasa sangat terpesona dan tidak ingin berkedip saat melihat wajahnya.

Rey menyeringai karena dia adlah pria playboy jadi pesonanya tidak akan pernah lepas dari tatapan semua wanita.

tidak lama kemudian, Rey pun berada didepan pintu masuk cafe itu, Rey masuk dan menemukan orang yang ingin dia temui.

Rey pun berjalan dengan cepat dan datang menghampiri Wira yang sudah duduk lama disana.