webnovel

IN MAFIA TRAPPED OBSESSION

" aku ingin mati saja " - Nesya Nada Febiola " Tidak semudah itu baby girl hanya aku yang bisa menentukan mati dan hidupnya dirimu " - Hadwin Maverick Anderson Pertemuan pertama seorang Hadwin Maverick Anderson dengan Nesya Nada Febiola di sebuah club malam membuat mereka berdua terjerat dalam hubungan yang tidak pernah di bayangkan sebelumnya tapi tidak bagi Hadwin Maverick Anderson bagi nya ini adalah sebuah keberuntungan baru kali ini ia merasa tertarik dengan seorang gadis belia seperti nada setelah bertahun-tahun lamanya dan ia menginginkan nada untuk ia miliki . " Kau milik ku , hanya miliku seorang tidak ada yang bisa memiliki mu selain aku , i love You more " - ucap Hadwin berbisik - " Tidak aku bukan milik siapapun kau hanya iblis yang egois kau hanya terobsesi sesaat padaku bukan mencintai ku " - ucap Nesya Nada Febiola berteriak -

Cherrylll_blossom · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
10 Chs

PART 3

"KENAPA KITA BISA MENGALAMI PENURUNAN SEBESAR INI SIAPA YANG MELAKUKAN KORUPSI DI DALAM PERUSAHAAN SAYA "ucap Hadwin meninggikan suaranya dan mengebrak meja kerja nya

Semua karyawan menunduk takut tidak ada yang berani menatap wajah sang bos yang marah sedangkan sang asisten Reyhan meneguk Saliva nya kasar

" KALAU DARI KALIAN SEMUA TIDAK ADA YANG MENGAKU BAIKLAH BIAR SAYA YANG AKAN MENCARI TAHU SENDIRI "ucap Hadwin menatap seluruh karyawan nya tajam

"Rapat selesai dan mulai hari ini kalian akan saya pantau langsung " ucap Hadwin beranjak pergi

" Rey kau cari tahu siapa yang berani melakukan korupsi di dalam perusahaan ku aku tidak akan segan-segan untuk membunuhnya " ucap Hadwin dingin

" Baik tuan akan saya cari segera mungkin " ucap Reyhan

  ✿ ✿ ✿ ✿

Tok...tok...tok...

" Nona Nada non Nada waktu nya makan malam  "ucap salah satu maid mengetuk pintu kamar Nada 

Nada mengerjabkan kedua matanya merasa terganggu dengan suara ketukan pintu sedari tadi

" SEBENTAR" teriak Nada 

klekk...

" ada apa bi " tanya Nada mengusap kedua mata nya 

" sudah waktu nya makan malam non Nada tuan dan nyonya menyuruh saya memanggil anda " ucap maid yang bernama tisha

" oke baiklah beritahu saja nenek dan kakek kalau aku bakal telat sedikit soalnya mau mandi dulu ya mba tisha " ucap Nada membaca name tag sang maid 

" baiklah nona kalau begitu saya pamit dulu " ucap tisha berlalu pergi

Nada segera menuju ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya agar terlihat segar dan ia baru sadar sudah tertidur selama 3 jam dan sekarang sudah pukul 17:00 malam

di rasa sudah rapi Nada segera menuruni anak tangga di lihat nya mansion sangatlah sepi dan senyap Nada hanya mengabaikan nya saja dan berpikir positif mungkin para maid sudah beristirahat Nada melanjutkan langkahnya dan tiba di ruang makan hanya ada beberapa maid dan tidak terlihat Kiran dan Melvin di sana

" kemana nenek dan kakek bibi " tanya Nada

" emm tuan dan nyonya tadi ada sedikit urusan jadi harus segera pergi dan nyonya menyuruh non Nada makan terlebih dahulu saja karena tuan dan nyonya akan pulang lambat malam ini" ucap bibi tisha

" baiklah kalau gitu" ucap Nada tanpa curiga sama sekali 

Nada segera duduk memulai acara makan nya dengan nikmat 

 ✿ ✿ ✿ ✿

tok....tok....tok...

" masuk " ucap Hadwin yang masih fokus dengan beberapa dokumen di tangan nya

" apa kau sudah___" ucap Hadwin terhenti saat melihat ke arah depan nya 

" mau apa kau ke sini lagi aku kan sudah membayar mu waktu itu jadi pergilah aku tidak membutuhkan mu lagi apa bayaran nya kurang banyak sehingga kau kemari " ucap Hadwin menatap orang di hadapan nya tajam dan menusuk

yang di tatap sebenarnya takut dan bergidik ngeri tapi karena tidak ingin harga dirinya di jatuhkan lebih dalam lagi wanita itu pun kembali menggoda sang pria di hadapan nya 

" aku kemari karena aku sangat merindukan mu babe " ucap wanita itu berjalan sensual ke arah Hadwin

" cih... aku tidak perduli sekarang pergilah dari ruangan ku sebelum aku memanggil satpam kemari dan aku tidak akan tergoda lagi dengan tubuhmu itu  " ucap Hadwin masa bodoh dan melanjutkan acara pekerjaan nya yang tertunda

" aku tidak yakin tuan Anderson " ucap wanita malam itu semakin mendekat dan duduk di atas paha Hadwin

" KAU APA-APAAN DASAR KURANG AJAR " ucap Hadwin emosi ia pun menarik tangan wanita malam itu dan menghempaskan nya di atas sofa

wanita itu berpikir kalau rencana nya berhasil tetapi salah Hadwin sempat menyeringai tipis saat wanita di hadapan nya itu tersenyum dan dengan gesit Hadwin mengambil pisau belati nya di jaz nya dan menempelkan benda tajam itu ke arah leher wanita malam itu dan si wanita tampak terkejut melihat aksi patner tidurnya 

" kau pikir aku akan tergoda dengan rayuan mu itu tidak akan terjadi bitch dan jangan sampai belati kesayangan ku ini menusuk tubuh mu dan merobek nya lalu mengeluarkan isi nya kalau kau berbuat seperti itu lagi aku tidak akan menjamin hidup mu akan aman bitch jadi sekarang pergilah dari sini jangan sampai aku bertemu lagi dengan mu kalau itu terjadi aku tidak segan-segan membunuh mu dengan sadis " ucap Hadwin berbisik di telinga wanita malam itu yang tampak tegang mendengar kata demi kata yang di lontarkan Hadwin

Hadwin melepaskan cengkraman nya dari wanita itu dan si wanita langsung lari terbirit-birit keluar tanpa sekata patah pun

Reyhan sempat berpapasan dengan si wanita malam tadi dan ia langsung pergi ke ruangan sang bos nya

" bukan kah dia wanita di club malam 3 hari yang lalu itu " tanya Reyhan saat masuk ke dalam ruangan bosnya

" kau benar " ucap Hadwin singkat

" mau apa dia kemari apa kau memanggilnya seperti nya itu tidak akan terjadi kau kan tidak mau memakai cewek untuk kedua kalinya " ucap Reyhan menggelengkan kepalanya

" dia kemari berniat menggoda ku agar aku masuk ke dalam rayuan iblis nya itu dan berharap aku bakal memberikan benih ku padanya sehingga dia bisa menggunakan nya sebagai umpan mengandung anak ku  dan itu akan di manfaat oleh klan Leonard untuk memojokkan ku " ucap Hadwin

" kau benar dia kan anggota suruhan klan Leonard  yang terkenal akan kelicikan nya " ucap Reyhan memandang ke arah luar

" oh iya aku lupa memberitahu mu bahwa kita akan ada proyek di AS dan PT.Vincent sudah menyetujui nya " ucap Reyhan

" kalau begitu siapkan keberangkatan kita ke sana berapa lama kita akan di sana Rey " tanya Hadwin

" mungkin sekitar 4 tahun kedepan kalau proyeknya berjalan dengan cepat tidak ada hambatan kalau rata-rata nya sih sekitaran 6 tahun " ucap Reyhan menebak sekira nya

" bagus kalau begitu jadi aku ada alasan untuk tidak kembali ke Kota J " ucap Hadwin senang

" kau gila ya , ada lagi orang yang gak senang pulang ke kampung halaman nya sendiri " ucap Reyhan tidak percaya pada sahabat satu nya ini sekaligus atasan nya

" mau bagaimana lagi dari pada aku di teror terus sama oma dan opa untuk menikah mending aku di sana bebas tidak ada yang memaksa ku untuk menikah terus " ucap Hadwin

" ada benar juga sih ya sudahlah aku mau siapkan tiket kita dulu ke sana untuk berkas-berkas yang penting eddi sudah menyiapkan nya "ucap Reyhan 

" kalau begitu kau pergilah ke mansion oma dan ambil beberapa barang ku di sana " ucap Hadwin

" oke kawan selamat menikmati pekerjaan mu aku akan menghubungi mu lagi nanti " ucap Reyhan

" eh satu lagi " panggil Hadwin 

" apa lagi " tanya Reyhan

" jangan biarkan seorang wanita yang tidak di kenal masuk ke perusahaan ku " ucap Hadwin 

" oke kawan kau tenang saja aku akan memberitahu satpam depan agar tidak membiarkan ular-ular liar masuk ke ruangan mu " ucap Reyhan hendak membuka pintu 

" eh tunggu bagaimana dengan korupsi siapa pelaku nya " tanya Hadwin

Reyhan kembali berbalik menatap Hadwin jengah dan memutar bola nya malas

" kau tenang saja aku sudah menyuruh orang untuk memeriksa nya mungkin sekitar 1 hari atau 2 hari sudah ketemu jadi apa ada lagi yang ingin bos katakan sebelum aku pergi " ucap Reyhan malas

Hadwin menatap Reyhan tajam tapi itu tidak berlangsung lama 

" pergilah dan jangan lupa tutup kembali pintu nya dan kalau bisa secepat mungkin orang orang yang korupsi di perusahaan ku di tangkap aku tidak akan mengampuni nya " ucap Hadwin rahang nya sudah mengeras membayangkan beberapa karyawan nya yang memang sudah Hadwin tandai sejak awal menjadi tersangka 

Reyhan menatap horor ke arah Hadwin yang tampak marah karena tidak ingin jadi pelampiasan nya Hadwin buru-buru Reyhan membuka pintu ruangan tanpa permisi langsung berlari terbirit-birit

✿ ✿ ✿ ✿

" apa kalian yakin nenek dan kakek ku belum pulang ini sudah sangat larut malam " ucap Nada melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukan pukul 00.00

sejak makan malam tadi Nada memutuskana untuk menunggu nenek dan kakek nya pulang ke mansion Nada merasa cemas takut terjadi sesuatu di luar sana pada kakek dan nenek nya dan para maid sejak tadi sudah membujuk nona muda nya agar istirahat saja di kamar tidak perlu menunggu kedatangan tuan Melvin dan nyonya Karin 

bukan Nada kalau dia tidak keras kepala seperti batu yang mirip dengan sifat mama nya dengan nekat ia menunggu Karin dan Melvin pulang ia tidak perduli sekalipun harus tertidur di atas sofa Nada sudah terbiasa akan hal itu berbeda dengan para maid yang sudah kelimpungan dengan tingkah nona muda nya takut kalau ia sampai sakit bisa potong gaji nanti mereka 

" non lebih baik non istirahat saja di kamar ini sudah sangat malam gak baik buat kesehatan nya non, non kan besok mau pergi kuliah " ucap salah satu maid bernama maria umurnya sudah 39 tahun 

" tidak bibi aku harus menunggu nenek dan kakek ku pulang aku takut terjadi sesuatu di luar sana " ucap Nada cemas walaupun matanya sudah memerah dan sedari tadi ia menguap tiada henti ia tetap kukuh dengan pendirian nya 

sedangkan di tempat Karin dan Melvin saat ini 

" pa mama takut kalau sampai anak kita berbuat yang tidak-tidak pada cucu kita" ucap Karin cemas

" mama tidak perlu khawatir papa sudah menyuruh bodyguard -bodyguard untuk melindungi mansion dan beberapa untuk keamanan buat cucu papa " ucap Melvin menenangkan istrinya 

" iya mama tahu tapi kan papa tahu gimana licik nya istri nya itu yang mempengaruhi anak kita sampai seperti ini mama tidak menyangka dia bakal berbuat nekat begini " ucap Karin tidak habis pikir 

" jadi sekarang mama mau nya apa karena Bian belum melakukan pergerakan sama sekali kita masih aman mama " ucap Melvin

" mama mau semua aset warisan dan semua perusahaan atas nama Nada pa dan juga mama sudah menyiapkan sebuah tiket pesawat untuk Nada dan beberapa maid kalau misalnya terjadi sesuatu pada kita nanti " ucap Karin mantap

" papa juga memikirkan hal yang sama dan papa juga sudah membuat semua berkas-berkas dan pengalihan perusahaan atas nama Nada ma jadi mama tidak perlu panik " ucap Melvin

" bagus kalau gitu untuk sementara kita harus siap siaga pa kalau si Bian itu bakal menyerang klan vergosu nanti nya " ucap Karin

" mama benar dan papa juga sudah memberitahu Modis,Pretty dan Gerry untuk selalu ada di samping Nada maupun ada kita atau gak nya nanti kedepan nya " ucap Melvin 

FLASHBACK ON 

10 tahun yang lalu

BRAKK....

pintu mansion di buka dengan kasar 

" hey nak kenapa kau malam malam kemari dan apa maksud mu membanting pintu sekeras itu " tanya Melvin menatap marah ke arah anaknya

" aku tidak ingin basa-basi lagi tuan dengar apa maksud semua ini hah " ucap Bian melempar beberapa dokumen di depan Melvin

Melvin pun mengambilnya dan membuka isi dokumen itu satu persatu terlihat di tulisan itu dan beberapa potret gambar

Melvin menegang di tempatnya tidak pecaya usaha nya selama ini sia -sia apa yang ia sembunyikan akhirnya ketahuan juga

" jadi kau sudah tahu " ucap Melvin santai

Bian menggeram menahan emosi menatap pria paruh baya di hadapan nya

" kenapa kau lakukan itu hah apa salah mereka brengsek " ucap Bian menarik kerah piyama milik Melvin

Melvin hanya diam saja menatap ke arah anak tirinya itu dan menghempaskan kedua tangan milik Bian 

" kau salah aku tidak pernah menyuruh anak buah ku untuk membunuh orang tua kandung mu sama sekali kau mendapat informasi itu dari mana Bian" Ucap Melvin 

" cihh kau pikir aku akan percaya dengan ucapan mu itu " ucap Bian

" tentu saja kau harus percaya padaku aku ayah mu " ucap Melvin

" cih kau pikir aku akan sudi akan hal itu dan satu lagi ini " ucap Bian melemparkan satu map lagi

Melvin mengambilnya dan membuka isinya

di sana tertera tertuliskan sebuah surat warisan dan tanda tangan milik Melvin dan sang kakek buyut nya 

" kau kan yang mengubah dokumen itu dan mengalihkan semua harta nya menjadi atas nama mu kau sangat lah licik pak tua " ucap Bian menatap sinis Melvin

" hais kau memang benar aku melakukan karena ada alasan nya bukan berarti aku mau mengambil semua hak mu dari kakek buyut mu " ucap Melvin

" kau pikir aku akan percaya dan di mana ibu tiriku sekarang apa dia tahu akan hal ini " tanya Bian sarkatis

" dia belum tahu sama sekali dan jangan berani kau memberitahu akan hal ini cukup kita saja yang tau " ucap Melvin menatap tajam

" ckk di mana kau membuang jasat kedua orang tua ku pak tua " ucap Bian

" hais aku sudah mengatakan nya padamu aku tidak membunuh orang tua kandung mu sama sekali " ucap Melvin 

" aku tidak percaya pada pak tua sepertimu yang memiliki otak licik di dalam nya " ucap Bian

" apa ini karena ucapan Inez hah kau mendengarkan ucapan wanita jalang itu lagi " ucap Melvin 

" jangan kau katakan kalau dia jalang pak tua ingat dia adalah istri ku dan satu lagi aku akan mengungkap sendiri akan hal ini siapa pelaku sebenarnya aku tidak akan segan-segan untuk membunuh mu dan mulai hari ini aku akan memutuskan hubungan dengan keluarga Carter " ucap Bian berlalu pergi dari mansion

FLASHBACK OFF