webnovel

Topi Seleksi

"Oh, Anda mungkin tidak berpikir saya cantik,

Tapi jangan menilai dari apa yang Anda lihat,

saya akan makan sendiri jika Anda dapat menemukan

topi yang lebih pintar dari saya."

Suara yang agak serak dan suram melatari aula megah untuk siswa tahun baru.

Empat meja panjang yang mewakili empat asrama.

"Kau bisa menjaga agar bowlermu tetap hitam,

Topimu tinggi dan ramping,

Karena aku Topi Seleksi Hogwarts

Dan aku bisa memakai topi semuanya."

Langit-langit aula yang disihir seperti langit malam di luar.

Diikuti dengan banyaknya lilin yang melayang, memberikan cahaya ke seluruh aula.

"Tidak ada yang tersembunyi di kepala Anda

Topi Seleksi tidak bisa melihat,

Jadi coba saya dan saya akan memberitahu Anda

Di mana Anda seharusnya."

Mengikuti Profesor Mcgonagall melewati perhatian semua sudut.

Berjalan bersama dengan mata kecilnya yang penasaran.

"Anda mungkin termasuk di Gryffindor,

Tempat tinggal para pemberani di hati,

Keberanian, keberanian, dan kesopanan mereka Membedakan

Gryffindor."

Berhenti di ujung jalan melihat melalui topi yang bernyanyi dengan yakin.

Para profesor yang menatap masa depan penyihir.

"Anda mungkin termasuk dalam Hufflepuff,

Di mana mereka adil dan setia,

Hufflepuff yang sabar itu benar

Dan tidak takut bekerja keras."

Suara nyanyian yang semakin keras mengikuti waktu berlalu.

Menyelimuti seluruh aula dengan keagungan topi.

"Atau di Ravenclaw tua yang bijaksana,

jika Anda memiliki pikiran yang siap,

Di mana mereka yang cerdas dan belajar,

Akan selalu menemukan jenisnya."

Para penyihir kecil yang diam menjadi pusat seluruh aula.

Seperti kawanan kecil yang dipimpin Profesor Mcgonagall.

"Atau mungkin di Slytherin

Anda akan mendapatkan teman sejati Anda,

Orang-orang licik itu menggunakan cara apa pun

Untuk mencapai tujuan mereka."

Gryffindor, Hufflepuff, Ravenclaw dan Slytherin.

Penunjukan kebanggaan empat asrama.

"Jadi pakai aku! Jangan takut!

Dan jangan masuk ke dalam lipatan!

Anda berada di tangan yang aman (meskipun saya tidak memilikinya)

Karena saya adalah Topi Berpikir!"

Lagu yang berakhir membawa tepukan keras dari semua orang yang hadir.

Sebagai tanda seleksi siswa baru Hogwarts.

— — —

"Kini sebelum kita memulai, Profesor Dumbledore akan memberikan beberapa patah kata." Kata Profesor Mcgonagall.

Lelaki tua dengan janggut panjang dan rambut berwarna putih dengan kacamata bulat yang sangat terlihat berwibawa yang sepertinya adalah Profesor Dumbledore.

"Aku punya beberapa pengumuman awal semester."

"Bagi siswa tahun pertama, harap diingat bahwa hutan terlarang berbahaya bagi semua siswa."

"Juga, penjaga sekolah kita, Tuan Filch, telah memintaku untuk mengingatkan kalian bahwa koridor lantai tiga di sebelah kanan tidak boleh dikunjungi."

"... Bagi yang melanggar, akan menderita kematian yang sangat menyakitkan.

"Terima kasih."

Arel hanya mengabaikan semua pidatonya, itu sangat membosankan, jika bisa dia ingin segera melewati semua rutinitas ini.

Tentang peringatan Profesor Dumbledore?

Ini adalah sekolah sihir yang besar, yang membawa banyak reputasi, tidak mungkin tidak ada tindakan pencegahan, lagi pula bagaimana mungkin para profesor hanya diam membiarkan potensi kematian untuk siswa.

"Sekarang… saat kupanggil nama kalian, majulah ke depan." Profesor Mcgonagall untuk mendapatkan perhatian siswa baru.

"Aku akan meletakkan topi seleksi di atas kepala kalian." Memegang sebuah topi runcing ke atas yang terlihat sangat buruk, tua, kotor, tapi itu adalah hal yang membawa semua keagungan aula sebelumnya, "Dan kalian akan diseleksi ke asrama kalian masing-masing."

"Hermione Granger." Ucap Profesor Mcgonagall dengan lantang.

Gadis pengganggu yang telah dilihat Arel sebelumnya segera datang ke depan, duduk di bangku dan mengenakan topi seleksi.

Itu memakan waktu yang agak lama.

Empat menit berlalu, "Gryffindor." Teriak topi seleksi.

Diikuti dengan tepukan tangan yang sepertinya dari asrama Gryffindor.

"Draco Malfoy." Lanjut Profesor Mcgonagall.

"Slytherin." Berbeda dengan Hermione, Malfoy yang maju segera mendapatkan respon cepat dari topi seleksi, tidak memakan waktu sama sekali.

Upacara penyortiran berlanjut.

"Ronald Weasley." Ron maju dengan gugup.

"Hah, seorang Weasley!" Keluh topi seleksi yang mengejutkan, "Aku tahu apa yang akan kamu masuki, Gryffindor."

Terlihat jelas, keluarga Weasley memiliki orang lain di Gryffindor.

"Harry Potter." Segera, aula yang tadi diam sekarang penuh dengan bisikan halus para siswa.

Semua tatapan sangat fokus ke Harry Potter.

"Hmm… ini sulit, sungguh sulit." Suara topi yang terdengar runyam.

Bocah itu Harry Potter, membuat topi seleksi berpikir begitu lama.

Sudah lima menit berlalu, tapi belum ada keputusan.

"Jangan Slytherin, jangan Slytherin." Arel mendengar suara bisikan Harry, dan melihat gerakan bibirnya yang membentuk 'Jangan Slytherin' menarik minatnya.

Apa yang terjadi dengan Slytherin? Apakah seperti kata Ron sebelumnya yang 'Semua penyihir jahat datang dari Slytherin'?

"Gryffindor." Teriakan topi seleksi membangunkan Arel dari pikirannya.

Upacara seleksi terus berlanjut.

Hingga tersisa satu orang, "Arel Arva."

Arel melangkah dengan santai, duduk di bangku mengenakan topi seleksi.

"Aneh, sangat aneh." Bisik topi seleksi kepada Arel, "Kamu masih kecil, tapi pikiranmu sangat tenang yang membuatmu sepertinya memiliki bakat menjadi Occlumens."

"Occlumens?" Tanya Arel dengan penasaran.

"Oh, itu adalah para penyihir yang mempelajari Occlumency, itu bisa dibilang menutup pikiran anda dari dunia luar, seperti anda sekarang, aku hanya melihat sedikit darimu."

"Aku hanya malas berpikir." Jawab Arel dengan acuh.

"Begitukah? Tapi tetap saja tidak dapat dipungkiri bahwa kamu berbakat."

"Oke, kalau begitu bagaimana dengan empat asrama di depan, apa yang kamu pilih?"

"Aku yang memilih?" Arel mengerutkan keningnya, dia tidak menduga bahwa topi seleksi membiarkan dia memilih.

"Aku memang mencocokkan beberapa penyihir kecil, tapi terkadang ada penyihir yang menginginkan sebuah asrama dari hatinya."

"Dan kamu adalah kasus yang aneh, kamu tidak takut dengan bahaya, tapi itu bukan keberanian dari Gryffindor, itu seperti hanya bosan dengan setiap bahaya, kamu orang yang mengabaikan sekitarnya, jadi Hufflepuff tidak cocok denganmu, kamu cerdas dan pintar, tapi kamu tidak tertarik dengan pengetahuan yang membuatmu tidak cocok dengan Ravenclaw, dan terakhir Slytherin, kamu berbakat tapi tidak membiarkan dirimu termakan oleh sebuah ambisi yang jelas sangat tidak cocok, itulah mengapa aku bertanya."

"Hmm…" Arel hanya memiringkan kepalanya untuk berpikir.

"Kalau begitu… biarkan aku masuk Gryffindor."

"Gryffindor? Mengapa disana?" Tanya topi dengan penasaran.

"Mereka sepertinya mirip denganku, bodoh." Kata Arel.

"Kamu? Bodoh?" Tanya topi dengan bingung, tapi setelah beberapa saat dia tertawa, tertawa sangat keras membuat semua orang di aula melihatnya dengan bingung.

Semua orang tahu, walaupun topi ini memiliki kepribadian, tapi tidak ada yang pernah membuatnya tertawa begitu keras.

Mungkin ini adalah yang pertama kalinya dalam sejarah Hogwarts selama seribu tahun.

"Baiklah kalau begitu." Topi yang telah menyelesaikan tawanya berbisik seperti mengkonfirmasi sesuatu, "Gryffindor." Teriakannya memecahkan keheningan aula.

Suara tepukan tangan pecah melanda aula.