"Keadaan mu sedang tak sehat, kau bisa menyerahkan semuanya pada ku," tawaran Nathan hanya di tanggapi abai oleh Max yang perlahan mulai bergerak menjauhinya. Tanpa sedikit pun gelagat untuk menolehkan pandang padanya sekali pun.
Nathan mengepalkan buku jarinya erat, menarik garis bibirnya pada satu sudut sembari berkata lirih. "Ya, benar... Kita sudah berjalan terpisah terlalu jauh, kan?"
Mengulang ingat tentang kejadian malam kemarin. Setelah diskusi singkat yang memutuskan aksi pencarian saat itu juga. Memaksa balik arah, karena memang sudah buntu untuk bisa kembali berkelana menyusuri jalan yang sudah seperti ribuan kali mereka lewati. Terlebih dengan tubuh letih yang terkuras makin parah akibat waktu yang terpacu makin cepat tanpa sedikit pun membuat mereka lega untuk hasil sedikit pun yang bisa di dapatkan.
Max memacu mobilnya gila-gilaan. Bahkan beberapa kali membuat Nathan dan Jevin terombang-ambing karena aksi meliuk pria itu yang amat membahayakan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com