"Setidaknya, mandilah dulu, Nath..."
"Dasar bodoh, apakah di saat genting seperti ini kau masih mementingkan penampilan ku saat ada di dekat mu? Kau masih peduli tentang tanggapan orang lain terhadap kita? Belaga sempurna sekali kau!"
Marah Nathan dengan menyentak Max yang masih sempat-sempatnya untuk mengacak surai berkeringat itu.
Tak lama setelah mendapati sebuah kertas dengan kalimat pandang kali lebar yang bahkan hanya di pahami Nathan dengan kesimpulan singkat, seorang pria telah merendahkan kawan wanitanya itu dengan tak pantas.
Lisa jelas saja, saja pergi untuk memenuhi undangan pria brengsek yang hendak memperlakukan Lisa tak benar itu, meski jam di dinding masih menunjukkan waktu yang terlalu pagi dari perjanjian tertera.
Nathan tak akan diam saja kala Lisa hendak mengambil kesalahan fatal lagi dengan mengorbankan satu nyawa yang sudah berkembang di dalam tubuhnya. Pria itu tak ingin terjadi apa pun pada calon keponakannya itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com