"Ya, bukankah dia tumbuh menjadi bocah yang sangat menggemaskan?"
"Juga sangat posesif. Heran saja, kenapa dia bisa terlihat begitu menempel dengan Max?" timpal Lea menyahuti Nathan.
"Karena anak kecil mengetahui ketulusan kita, Le. Mungkin saja bocah itu menangkap cara Max memperlakukannya, dan dia merasa nyaman." Sementara Anjas yang sejak awal menjadi pengamat, menyimpulkan serupa saat mendapati sosok bocah yang begitu menggemaskan itu.
Ia yang memang tak mengerti sedikit pun kisah yang tak sengaja terdengar olehnya hari ini, rasanya turut merasa bahagia karena mantan kekasih terindahnya itu menemukan kebahagian barunya. Max bersama dengan Nathan, bukankah memang sangat indah dengan sosok mungil yang mereka rawat bersama?
"Bagus sekali kalau begitu. Jadi, kalian tak perlu mencemaskan tanggapan dari bocah itu, kan?" Lea yang berpikiran serupa dengan sang kekasih.
"Sayangnya sampai sekarang, kami belum memberitahunya."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com