Nathan lagi-lagi dalam posisi kalah telak. Ucapannya di serang balas bahkan tanpa perlu mengambil inisiatif lain. Terlebih dengan cara Jevin mengambil tempat untuk mempertahankan kedekatan, sudah di pastikan jika Nathan menjadi bahan candaan dari remaja pria itu, bahkan untuk selanjutnya.
Masih dengan satu lengannya yang tertawan, hawa panas jelas di rasakan pada belakang tubuhnya. Jevin tak sekali pun merasa sungkan dengan Nathan yang bahkan baru di temuinya untuk kali ketiganya itu.
"Masih ingat dengan janji ku waktu itu? Untuk pertemuan kali ini, aku berniat mengenal mu lebih jauh, Nath!"
"Lepaskan, dasar tak sopan!" sentak Nathan dengan pandangannya yang mengalih pada Jevin yang menyerukkan kepada tepat di sisi samping pendengarannya.
Pria jangkun itu malah membalasnya dengan raut menyebalkan, terlebih dengan satu lengan bebasnya yang menggenggam sekalian milik Nathan yang mengacung penuh peringatan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com