"Mungkin dia berpikir, kedatangan ku memang akan merusak hubungan mu dengan Max?" Jevin mengatakannya dengan wajah yang nampak begitu serius. Pandangannya bahkan begitu intens menatap Nathan, lengannya yang dingin bahkan menarik Nathan untuk di genggamnya erat.
"Oh ayolah, Jev... Apakah saat ini, hal itu masih berlaku?" ucap Nathan dengan suara rendahnya. Lengannya yang terjerat begitu erat, sedikit pun tak bisa terlepas. Kalau saja Nathan bisa sedikit bijak, pasti saat ini dirinya akan menyadarkan Jevin untuk tak terlalu mengharapkannya.
"Kenapa tidak, aku bahkan masih sangat mencintai mu walau ku tahu sudah tak ada harapan lagi untuk itu."
"Terharu rasanya, mendengar pengakuan seseorang yang begitu menggilai ku," lirih Nathan yang berkebalikan dari kalimatnya, pria itu nampak begitu sedih. "Tapi aku tak berharap itu akan terus berlangsung. Yakinlah, akan ada seseorang yang dapat menggantikan nama ku di hati mu, Jev. Cepat atau lambat."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com