"Sungguh, Max... Kau memang kawan ku yang begitu dermawan."
Nathan yang tengah bermain ponsel pun teralih perhatian. Tommy yang girang berucap, dengan Max yang berwajah datar berada di rangkulan akrabnya.
Nathan yang mendengarkan sisi penggalan terakhir ucapan Tommy, mengernyitkan dahi menatap penasaran. "Apa yang kalian bicarakan?"
"Tanya suami mu saja sendiri." Nathan mencibir, hampir saja tendangan kakinya terarahkan pada wajah Tommy yang belagak memberi teka-teki. "Es kopi titipan dari mu, boss," imbuh Tommy sembari meletakkan dua gelas kopi ke atas meja.
Kemudian membalikkan badan, mengangkat tangan pada Max untuk izin undur diri. Sementara Nathan yang seperti terlupakan posisi pentingnya untuk pria menyebalkan yang sengaja berjalan melenggokkan pinggangnya.
"Apakah dia sedang meledek ku?" Nathan yang mencurigai, langsung saja beranjak dari tempat duduknya dengan lengan terangkat menunjuk Tommy yang sayangnya terlalu cepat melangkah pergi.
"Sudahlah, abaikan dia."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com