Saat kelas sorenya berakhir, Carolina dengan buru-buru memasukkan kembali buku dan pulpen miliknya ke dalam tas, tapi ketika dia berdiri dari tempat duduknya, Dion telah berada di depannya.
"Carol, lo dah mau pulang? Yuk gue anter!" ucap Dion sambil tersenyum.
"Maaf ya Di, aku harus ketemu dosen dulu, tadi udah janjian buat konsultasi soalnya," ucap Carolina dengan ekspresi meminta maaf, lalu buru-buru pergi.
Dion hanya tersenyum ketika mendengar hal itu, lalu akhirnya keluar dari ruangan kelas itu.
Sambil setengah berlari, Carolina kembali memikirkan kejadian hari ini. Dari tadi Dion terus menempel padanya, yah, biasanya mereka memang dekat sih, tapi hari ini Dion benar-benar dekat banget.
"Apa jangan-jangan dia menyukai gue, ya?" pikir Carolina yang akhirnya menyimpulkan sebuah alasan.
Jika seorang pria terus menerus menempel dan berusaha untuk mengajak wanita untuk berbicara, bukankah itu artinya pria itu menyukai si wanita, bukan?
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com