Zero tertegun awalnya seolah masih enggan untuk membiarkanku pergi. Bersamaan dengan tangan Zero yang akhirnya terlepas, aku melanjutkan langkah kaki mendekati wanita itu. Tempat ini sangat bau, begitu pun dengan wanita itu. Entah sudah berapa lama dia tidak mandi? Sekali lagi benakku bertanya-tanya, apa yang sudah terjadi padanya?
"Hei, siapa namamu? Apa yang terjadi padamu?"
Wanita itu tetap menunduk seakan-akan suaraku sama sekali tidak terdengar olehnya. Aku sempat berpikir dia telah meninggal, tapi melihat dadanya kembang kempis yang menandakan dia masih bernapas membuatku merasa sangat lega.
Aku menatap iba pada pergelangan kakinya yang dipasung, "Siapa yang melakukan ini padamu?"
Keheningan masih membayangi tempat ini, tidak terdengar sedikit pun tanda dia akan membalas ucapanku.
"Kalau kau diam saja, aku tidak bisa melakukan apa pun untuk membantumu."
"Hiks ... Hiks ... Hiks ..."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com