webnovel

Dendam Winarsih

Autor: ZeeHyung
Horror
Terminado · 309.2K Visitas
  • 425 Caps
    Contenido
  • 4.9
    29 valoraciones
  • NO.200+
    APOYOS
Resumen

Winarsih adalah salah satu gadis dari Desa Salak yang dikenal karena kecantikannya. Dia banyak disukai pemuda, baik dari desanya maupun dari luar desa. Namun, Winarsih jatuh cinta pada seorang pemuda desa bernama Joko. Pernikahan keduanya pun digelar. Sayangnya, pernikahan yang baru mereka jalani hanya berlangsung dalam hitungan jam saja. Di malam pertama pernikahan, keduanya harus meregang nyawa akibat sekelompok lelaki yang kejam dan sadis. Winarsih diperkosa secara tidak manusiawi di depan mata sang suami. Tak sampai di situ, kepala sang suami ditebas hingga putus di depan Winarsih. Dia hanya bisa pasrah melihat suaminya meregang nyawa. Winarsih berusaha merebut golok dari tangan pria itu. Namun nahasnya, lelaki kejam itu lebih dulu menancapkan golok di kepalanya hingga mengelurkan darah yang mengalir memenuhi wajah cantiknya. Tidak merasa puas, pemuda itu mencabik perut Winarsih dengan brutal. Akhirnya pasangan suami istri itu tewas dengan cara menggenaskan. Akan kah dendam Winarsih terbalaskan dan siapa yang membantu Winarsih membalaskan dendamnya?

Chapter 1Malam Berdarah

Pesta pernikahan Winarsih dan Joko sudah selesai di gelar. Mereka berpamitan kepada orang tua Winarsih untuk istirahat. Karena keduanya sudah lelah.

"Mak, kami masuk dulu, ya," ucap Joko pada mertuanya.

"Iya, nduk, kalian masuklah. Lagian acara juga sudah selesai. Tamu juga sudah pulang semua," ucap mak Iyem.

Abah tersenyum melihat tingkah kedua manten itu. "Masuklah, sudah malam juga ini." Abah menimpali ucapan istrinya.

Joko dan Winarsih masuk ke dalam kamar manten yang di hias sedemikian cantik. Walaupun sederhana, tapi sangat indah di mata Narsih. Narsih ingin membuka baju pengantinnya namun, Joko langsung menggendong istrinya itu menuju kasur.

"Akang, Neng malu," ucap Narsih.

"Akang sudah tidak sabar. Ini malam pertama kita, sayang," bisik Joko. Narsih malu-malu mendengar ucapan sang suami. Joko mengecup kening Narsih dan membaca doa untuk memulai ritual sebelum melakukan malam pertama.

'Brakkk!'

Kedua pasangan manten itu kaget mendengar jendela terbuka dengan paksa. Kelompok pemuda yang tak dikenal masuk ke dalam kamar manten mereka.

"Siapa kalian?" tanya Joko dengan suara lantang.

"Wah, Joko kau hebat sekali bisa menikmati gadis pujaanku! Tapi sayang gadis ini akan jadi milikku," ucap pemuda itu.

"Siapa kau? Apa kau tidak tahu, masuk rumah orang di tengah malam akan di tuduh maling!" geram Joko.

"Cihh, aku tak peduli! Karena yang aku peduli adalah dia, apa kalian sudah malam pertama?" tanya pemuda itu.

Joko yang sudah kesal turun dari ranjang menghampiri pemuda yang berdiri dihadapannya. Pemuda itu dengan cepat mengarahkan golok di leher Joko.

"Jika mendekat akan kutebas kepalamu! Kalian amankan dia, aku mau dia menyaksikan malam pertamaku dengan gadis ini," kata pemuda itu. Joko yang mendengarnya langsung memukul wajah pemuda itu.

"Sialan kau! Jangan berani kau sentuh istriku! Jika kau berani sentuh dia maka aku akan membunuhmu!" Joko dengan keras memukul pemuda itu. Rekan pemuda itu tidak tinggal diam. Dia menarik paksa Joko dan mengikat Joko dengan tali.

"Lepaskan aku sialan! jangan kau sentuh istriku!" gertak Joko dengan penuh amarah.

Pemuda itu mengacungkan golok di leher Joko agar Joko tidak memberontak. Joko yang melihat golok ada di lehernya langsung terdiam tak berdaya. Joko sama sekali tidak mengenali siapa yang mendatangi rumahnya. Wajah pemuda yang datang tertutup dengan topi kupluk persis seperti pencuri.

"Jika kau bersuara aku akan menghabisimu!" ancam pemuda itu.

"Sikat terus, setelah kau selesai giliran kami yang merasakan kehangatan dari gadis desa ini," ucap pemuda lain yang diikuti gelak tawa mereka.

Winarsih menggelengkan kepalanya kearah pemuda yang mendekati dirinya.

"Aku mohon akang jangan sakitin, Neng. Tolong lepasin," lirih Narsih.

"Kita akan bersenang-senang, Sayang. Akang tidak akan menyakitimu. Kita main cantik, ya, Sayang," kata Pemuda itu lagi.

Narsih mengesot ke arah sandaran ranjang. Dia tidak mau di sentuh lelaki lain. Narsih memohon pada suaminya dengan tatapan sendu. Joko tidak bisa berbuat apa-apa. Leher Joko sudah melekat golok yang tajam.

"Akang tolong, Neng ," ucap Narsih dengan suara pelan dan bergetar. Air mata Narsih keluar membasahi wajah cantiknya. Pemuda itu menarik kaki Narsih dengan gerakan cepat. Narsih yang memandang sang suami tersentak kakinya ditarik. Narsih berusaha untuk melawan namun, tenaga pemuda itu jauh lebih kuat dari pada Narsih.

'Krakk!'

Gaun pengantin putih ditarik paksa sama pemuda itu. Narsih membulatkan matanya melihat gaunnya terbuka dan memperlihatkan bagian tubuhnya. Gairah sebagai lelaki normal muncul. Lelaki itu langsung melahap habis tubuh Narsih tanpa ampun. Di Luar kedua orang tua Narsih mendengarkan keributan di kamar pengantin anak dan menantunya. Keduanya mendekati kamar anak dan mantunya.

'Tok!'

'Tok!'

Orang tua Winarsih mengetuk pintu kamar anaknya. Mereka merasa ada yang aneh dengan kedua anak dan menantunya. Malam pertama kenapa seperti itu. Pemuda yang sedang di dalam bersama Winarsi dan suaminya kaget. Dia memberikan kode pada rekannya untuk meminta Joko mengatakan sesuatu pada orang yang mengetuknya. Rekan pemuda itu menganggukkan kepalanya dan memberikan kode pada Joko untuk mengatakan sesuatu.

"Bilang kalau kalian baik-baik saja," ucap pemuda itu.

Joko enggan mengatakannya tapi golok itu sudah ada di leher istrinya. Mau tak mau dia bersuara.

"Ada apa, Abah?" tanya Joko dengan suara bergetar.

"Narsih dan kamu baik saja, kan?" tanya Abah lagi.

"Iya, kami baik, Bah. Abah tidur saja maaf mengganggu Abah sama Emak, ya," ucap Joko lagi.

"Iya sudah kalau begitu, kami tidur dulu."

Tak ada suara dari luar lagi. Pemuda itu langsung melakukannya aksinya kembali tanpa memperdulikan Joko suaminya Narsih yang sudah memohon padanya.

"Tolong jangan sakiti istriku! Kalian boleh sakit aku, tapi jangan dia aku mohon," lirih Joko.

Joko tidak tega melihat sang istri menjerit kesakitan mendapatkan serangan di intinya. Joko tertunduk melihat istrinya di perkosa dengan sadis. Narsih melihat manik mata lelaki yang merebut kebahagiaan dirinya dan suami. Dia juga melihat tato bergambar ular melingkar di dada lelaki itu.

"Kau masih perawan sayang. Kau nikmat sekali," bisik pemuda itu.

Gerakan demi gerakan pemuda itu lakukan. Membuat Narsih tak berdaya. Setelah selesai melampiaskan semua, pemuda itu menyerahkan Narsih ke temannya yang lain secara bergiliran.

Malam manten yang bahagia harus dirasakan Narsih dan Joko penuh dengan air mata.

Narsih terkulai lemas melayani aksi bejat pemuda itu. Narsih mengingat pemuda itu satu persatu. Dia tak melupakan seseorang pun. Terlebih pemuda yang merebut kesuciannya.

"Dia nikmat kawan," ucap pemuda terakhir itu.

"Kau benar sekali. Bagaimana dengan mereka berdua. Jika kita lepaskan, maka kita akan diburu polisi," bisik salah satu dari mereka.

"Habisi lelaki itu. Tebas sampai kepalanya putus," ucap pemuda itu.

Narsih yang mendengarnya langsung panik. Dia tidak terima jika suaminya akan di tebas.

"Aku mohon kalian jangan bunuh suamiku. Aku janji tidak akan melaporkan kalian semua, janji," ucap Narsih sembari memohon. Narsih mengatupkan kedua tangannya kearah pemuda yang sudah memperkosa dirinya. Pemuda yang merebut keperawanan Narsih mendekati Narsih dan menarik rambut Narsih dengan kuat.

"Ahh ... sakiti. Lepaskan!" lirih Narsih.

"Kalian semua biadab! Kalian tidak punya hati. Lepaskan istriku, kalian sudah merusak kebahagiaan kami apa lagi yang kalian inginkan!" teriak Joko.

"Hustt ... kalian jangan ribut. Nanti ada yang bangun. Tapi, tidak apa kalian menjerit, karena kedua orang tua kalian tidak mendengarnya, hahahah," tawa pemuda itu.

Pemuda itu memerintahkan temannya untuk menebas Joko. Dengan sekali tebas golok itu memisahkan kepala Joko dari badannya. Narsih yang melihatnya tak kuasa menjerit. Dia yang tak berdaya berusaha bangun dan mendekati Joko namun di tahan sama pemuda itu.

"Kalian tidak punya hati sama sekali! Kalian bunuh suamiku. Kalian kejam!" pekik Narsih dengan kuat.

Pemuda itu melihat Narsih yang menangis histeris. Dia mendekati Narsih dan mengangkat dagu Narsih. Golok yang dia pegang pemuda itu di letakkan di sebelah Narsih.

"Kau sekarang sudah jadi janda sayang. Dan kau tahu, kalau kau sudah tidak berharga jadi kau juga harus lenyap. Tapi sebelum kau lenyap bagaimana aku menjamahmu dulu, kau mau kan untuk terakhir kalinya?" tanya pemuda itu sambil tersenyum devil.

Narsih yang mendengarnya langsung kesal. Narsih mundur perlahan untuk menghindari pemuda itu. Namun, kakinya keburu di tangkap sama pemuda itu.

"Lepaskan! kalian semua kejam, aku akan membalas kalian semua. Aku pastikan kalian akan mati dengan sangat sadis aku bersumpah demi apapun!" teriak Narsih.

Narsih menendang pemuda itu dengan kencang. Dia berusaha untuk lepas dari pemuda itu, hasilnya sia-sia Narsih sudah berada di bawah pemuda itu.

"Tolong, jangan sakiti aku lagi. Lepaskan aku. Apa salahku padamu," ucap Narsih dengan lirih.

"Kau sudah menolakku Narsih. Kau menolak lamaranku. Ini balasan dari semua ini," bisik pemuda itu.

Narsih terdiam mendengar perkataan pemuda itu. Narsih mulai ingat kalau pemuda ini adalah pemuda kota yang ingin melamarnya. Namun, dia tolak dikarenakan dia tidak mencintai pemuda ini.

"Kau! kenapa kau sekejam ini? Aku tidak mencintaimu. Aku mencintai suamiku," lirih Narsih lagi.

"Persetan dengan cinta! Kau membuatku malu. Kau menghancurkan cintaku Narsih

Aku membencimu. Aku sangat membencimu!" pemuda itu mencekik leher Narsih dengan tenaganya.

Narsih yang panik meraba di sekitar ranjang dan menemukan golok pemuda itu dia ingin mengangkat golok itu tapi terhenti karena tangan sahabat pemuda itu menahannya.

Cekikan di leher Narsih dilepaskan. Pemuda itu langsung mengambil golok yang ada di tangan sahabatnya dan menancapkan di kepala narsih. Darah segar bercucuran di wajah Narsih. Pemuda itu menarik golok dari kepala Narsih dan mencabik perut Narsih dengan membabi buta.

Narsih roboh seketika, tangan Narsih masih memegang golok. Mata Narsih melotot memandang kearah pemuda itu.

"Sudah, jangan lagi. Dia sudah tewas. Jangan kau cabik lagi perutnya," ucap pemuda di sampingnya.

Pemuda itu kalap karena perkataan Narsih, jika dia mencintai suaminya bukan dirinya. Malam itu pasangan pengantin baru harus tewas di tangan pemuda kota. Malam berdarah itu menjadi malam yang akan di kenang oleh warga desa Salak. Sebagai malam pembantai yang paling sadis di desa mereka.

Yuk singgah di novel pertama ku kasih komentar kalian, sekalian singgah ke novel ke duaku ya Kutukan Nyai Darsimah simpan juga di rak Mauliate Godang.

También te puede interesar

Misteri Sinden Pasar Rebo

Karsih adalah seorang wanita cantik yang memilih untuk menjadikan sinden sebagai profesinya dalam mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. Karsih adalah pesinden baru namun dengan keahliannya Karsih berhasil memberikan banyak sekali tepuk tangan juga sanjungan dari banyak orang yang mendengar setiap tembang yang dibawakan. Jelas sekali membuat para pesinden lainnya merasa sangat iri sebab sejak kedatangan Karsih banyak dari kawan-kawan Karsih yang tidak mendapatkan job untuk manggung. Hingga suatu hari sebelum Karsih bernyanyi seorang laki-laki bernama Fajar melihat Karsih sedang berdandan tetapi wajah yang tampak di cermin itu bukan wajah Karsih melainkan wajah seorang wanita yang sangat cantik rupawan wajahnya mirip seperti wajah seorang Ratu. Sejak hari itu Fajar menjadi yakin bahwa Karsih tidak sendiri, melainkan ada kekuatan gaib lain yang menemaninya. Fajar sangat ingin menjaga Karsih karena dia iba kepada Karsih dan juga anak yang saat ini diasuh oleh Karsih. Tapi rasa iba tersebut kemudian diartikan berbeda oleh Pak Broto laki-laki kaya pemilik gudang beras yang berada di kotanya. Pak Broto merasa bahwa Fajar akan mengambil Karsih, itu sebabnya Pak Broto berambisi untuk menyingkirkan Fajar. Pak Broto adalah laki-laki yang hanya menginginkan tubuhnya saja. Pak Broto acapkali mengirimkan hadiah kepada Karsih namun Pak Broto juga seringkali menggoda Karsih. Mampukah Karsih bertahan dengan segala godaan yang datang? Lalu sebenarnya siapa wanita yang ada di tubuh Karsih?

LANINA · Horror
Sin suficientes valoraciones
24 Chs

Labirin (Dimensi Misteri)

Caution! Cerita ini penuh dengan Adegan yang tidak patut untuk di tiru. Adegan di dalam novel ini mengandung beberapa Adegan Gory yang menyebabkan rasa tidak nyaman setelah membacanya. Dianjurkan bagi para pembaca yang sudah menginjak 18 tahun ke atas. Labirin (dimensi misteri) Angga, menjadi salah satu dari banyaknya orang yang terpilih yang pada akhirnya masuk ke dalam sebuah tempat yang tidak pernah ia datangi sebelumnya. Tempat itu merupakan sebuah dimensi yang penuh dengan tanda tanya, dan menjadikan orang-orang yang masuk ke dalamnya merasa depresi hingga pada akhirnya menyebabkan mereka memiliki sifat egois yang tinggi, bahkan sifat itu mampu membuat mereka menjadi seseorang yang tega menghabisi nyawa orang lain secara sadis. Sifat itu muncul secara naluri karena mereka ingin mendapatkan kunci untuk kembali pulang ke dunia yang pernah mereka singgahi. Tidak ada waktu yang berdentang, tidak ada pula situasi siang dan malam yang mendatangkan mentari dan rembulan. Hanya memiliki terang beserta gelap sebagai penggantinya, dan juga dinding semak tinggi yang menutupi pandangan dalam mencari jalan keluar. Tak ada yang bisa di lakukan oleh Angga selain melawan balik mereka yang hendak menyakitinya dan melindungi orang-orang yang membutuhkan dirinya. Satu hal yang bisa dilakukan oleh Angga, bertahan dan berusaha untuk mendapatkan kunci kembali. Bagaimana perjuangannya untuk bisa lolos dari dimensi misteri itu??

Ay1004 · Horror
Sin suficientes valoraciones
244 Chs

Goyah Batin

#WSAINDO2022 Suatu waktu pada bulan Agustus mendekati HUT Indonesia, Sebut saja Ei mendapat ajakan teman nya untuk melakukan pendakian di salah satu gunung favorit para pendaki yang bernama Gunung Panderman di Kota Wisata Batu. Ei yang memiliki kepribadian pendiam ini rupanya memiliki kemampuam supranatural yang ia miliki. Ia melakukan pendakian bersama 7 orang teman nya yang bernama Ryan, Simon, Putri, Risma, Shella, Siswanto dan Fajar. Mereka semua merupakan teman sekolah Ei. Saat berapa di pendakian satu persatu dari mereka mulai mengalami hal-hal di luar dari batas kemampuan mereka. Ei yang memiliki kemampuan berbeda berusaha mengontrol dan memberi rasa aman kepada teman-temannya saat berapa di jalur pendakian. Selama pendakian muncul kisah asmara antara Ei dengan Risma dan Siswanto dengan Shella. Kisah cinta mereka berempatlah yang menjadi awal di mana bencana besar bagi mereka saat melakukan pendakian tersebut, masalah yang terus saja muncul membuat mereka semua seakan frustasi untuk melanjutkan perjalanan. Akan tetapi mereka di bebani 2 keputusan apakah mereka tetap melakukan pendakian dengan taruhan nyawa atau mereka turun mengurungkan niat mereka tapi risiko dibawah mereka akan bertemu makhluk-makhluk tidak terlihat. Pengorbanan dan kesabaran mereka semua membuahkan hasil yang mengharukan. Menggores tinta emas dalam kehidupan mereka untuk bisa mereka ceritakan pada anak cucu mereka nanti. Perjalanan cinta mereka yang di bumbui peristiwa horor yang membuat mereka saling menguatkan satu sama yang lain nya, membawa mereka pada kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat lagi. Ayo ikuti terus petualangan dari kisah Ei di dalam "Goyah Batin"

Peninus12 · Horror
Sin suficientes valoraciones
30 Chs
Tabla de contenidos
Volumen 1

valoraciones

  • Calificación Total
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de Actualización
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Contexto General
Reseñas
gustó
Últimos
Srhy_Chan
Srhy_ChanLv2

APOYOS