Selamat membaca :)
°•°•°
Nasya mengeluarkan uang sebesar dua puluh ribu rupiah dan memberikannya pada supir ojek yang mengantarnya barusan. Tak lupa ia mengatakan, "terima kasih, Pak."
"Terima kasih kembali. Mari, Mbak."
Nasya mengangguk sekali dan mempersilakan beliau untuk pergi. Supir ojek itupun kembali menyalakan mesin motor. Nasya tersenyum saat beliau menoleh untuk terkahir kali.
Malam itu, langit terbilang sangat cerah. Bintang-bintang berserakan dengan didampingi bulan sabit. Karena Nasya memakai busana yang sama seperti saat sesudah mandi, perempuan itu merasa cukup dingin di bagian kaki.
"Kira-kira sudah sampai belum, ya?" tanya Nasya pada diri sendiri. "Coba aku hubungi Kak El."
Gadis berkaos merah muda itu setia berdiri di parkiran. Tidak ada keinginan untuk masuk sebelum Mikhael datang. Jujur saja, Nasya lebih suka makan di pinggir jalan ketimbang makan di resto seperti pilihan El sekarang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com