Selamat membaca
°•°•°
Sean mengangguk-angguk. Aku yang tak mau
mengganggu urusan mereka hanya diam. "Iya-iya... tapi seenggaknya biarin Dea ditemenin Nino waktu kita pulang, Elisa...."
"Aku udah pergi dari tadi pagi Sean... ini udah sore, sebentar lagi jam setengah lima! Kamu mau aku dimarahin?!"
Sean merubah eksperinya. Kini wajah datarnya terpampang. "Siapa yang nyuruh kamu pergi pagi-pagi?"
"Karena mauku sendiri!" jawab Elisa tanpa ragu.
"Siapa yang nyuruh kamu ikut ke sini?!" Elisa nampak tersentak. Terlihat tubuhnya yang mundur sedikit. Padahal Sean hanya menambah volume suara. "Apa aku yang nyuruh?" karena Elisa hanya membisu, Sean bertanya lagi, "siapa yang nyuruh, hem?! Aku tanya sama kamu Elisa! Siapa yang nyuruh?!"
"Sean..." panggilku lirih karena aku sudah melihat mata Elisa berkaca-kaca. Aku jadi tidak tega.
"Kenapa?"
"Kamu anterin Elisa aja," suruhku sambil menaik-turunkan kepala. "Aku nggak papa di sini. Bentar lagi Nino pasti ke sini."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com