webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
1020 Chs

IV-248. Termangu

"jadi siapa yang ... Ah! Sayang sekali. aku tak dengar tadi..., di sisinya??" Menggali informasi ke arah dokter martin yang konsisten ternganga, menoleh ke arah Vian dan Thomas.

"jadi sebenarnya? E... ??" telunjuk tangan dokter Martin menunjuk secara bergantian antara Thomas dan Vian. "Siapa dari kalian yang pacar pasien?"

"Tidak siapa-siapa," gadis berambut hitam pekat tersebut menyela. menyahut pertanyaan sang dokter begitu saja.

"Hai…, kita sudah sepakat!" Vian yang awalnya berdiri begitu dekat dengan Kihrani dan bahkan memeluk bahu perempuan muda tersebut kini menjauh untuk menangkap ekspresi wajah sang perempuan muda yang nyatanya tertangkap diliputi emosi.

"aku ingin istirahat, aku tak suka kegaduhan, bisakah kalian semua keluar?" kalimat yang diusung kihrani khas dirinya. sedikit kaku dan seolah tak peduli dengan raut wajah resah yang ditunjukkan yang lainnya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com