webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1020 Chs

IV-247. Resah

'maaf, aku jahat, ya… mau gimana lagi. Masak aku bilang pada kalian istriku ku telanjangi, hehe,' terkekeh sendiri, Hendra tak menyadari pipinya memerah detik ini.

Berjalan mendekat menuju ke arah ranjang Mahendra menyibak selimut dan mulai Memasukkan kakinya ke dalam selimut. Dia mendekap sang istri yang terlelap tanpa busana kecuali celana mungil berbentuk segitiga yang ada di bawah sana.

Kecupan kecil mendarat pada rambut perempuan yang terlelap. Sejalan dengan gerakan Hendra merengkuh dan memeluk tubuh Aruna.

"Bagaimana hasilnya?" nyatanya perempuan itu terbangun.

Hendra tersenyum menenangkan, padahal perempuan di sisinya masih melekatkan ke dua pelupuk mata, Aruna tidak menangkap senyumannya, sekedar kata: "Sempurna," Mahendra yang terdengar di telinga.

Jawaban yang perlahan mendorong terbukanya mata coklat perempuan hamil tersebut, sebelum bertanya: "maksudnya?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com