Langkah kakinya perlahan melewati benda-benda kecil dan sekelompok peralatan kerajinan tangan yang menyebar di sisi lantai, menaiki ranjang perlahan lalu menjatuhkan kecupan di dahi perempuan mungil yang mendapatkan tatapan hangat.
"Kau membuatku tak bisa bernafas sepanjang hari, dan ternyata –tidur begitu saja?" Netra biru itu masih enggan melepaskan tatapan. Kembali mendekat, menyesap bibir istrinya yang masih saja terlelap —mirip seperti dirinya yang dulu. Lelaki yang hobi mencuri demi mendapatkan bibir merah menggoda yang menjadi candu, dan perempuan mungil tersebut akan tetap hilang terbawa mimpi. Tidur seperti tak akan bangun sampai esok pagi.
"Bersihkan dirimu. Kau baru melalui perjalanan, tak baik mendekati istrimu," Mommy Gayatri menyenderkan bahunya pada pintu terbuka. Mengamati putranya yang masih lengkap menggunakan stelan dan tas kerja ditangan kanannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com