webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
1020 Chs

IV-150. Lonceng Bambu Angin

Makan malam menjadi berbeda, seseorang yang biasanya memimpin acara makan bersama keluarga tidak ada di tempatnya.

Aruna hendak bertanya, tapi tampaknya dua perempuan lain yang menghuni meja makan enggan membahas apa pun kecuali menu malam ini.

Setiap Aruna mencoba mempersiapkan susunan kata berakhiran tanda tanya, Kalimat tersebut di tepis oleh susunan tanda tanya lain: " supnya enak? Malam ini aku sendiri yang memasaknya, makanlah yang banyak jangan takut gemuk, cicitku membutuhkan asupan makanan yang lebih banyak, " Gaya bicara Oma jelas memberi tahu bahwa ia sedang tidak ingin membahas kursi kosong di ujung meja.

Selebihnya mommy Gayatri terlihat mengaduk-aduk makanannya. Konsisten membuat senyuman janggal atau mengangguk sekilas setiap kali Aruna kedapatan mengintip kursi kosong tersebut.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com