webnovel

Chapter 182 - Sedikit Kelegaan

Selagi Touma sibuk mengurus Oriana, Bunshin dari Touma mendominasi seluruh perlombaan yang harus diikuti olehnya tanpa adanya masalah yang berarti. Sekalipun Bunshin milik Touma hanya memiliki sepuluh persen dari kekuatan penuhnya Touma. Tidak akan ada yang bisa membedakan Bunshin milik dengan Touma yang asli sebab Bunshin yang Touma buat adalah Bunshin special yang sedikit lebih kuat dari Bunshin yang asli. Dan begitu Touma yang asli kembali ke Stadium lalu membuat Bunshin yang tadi ia buat untuk menggantikan dirinya menghilang.

Ada informasi baru, yang mengalir ke dalam kepalanya Touma. Dan begitu Touma mencerna informasi itu, Touma menghela nafasnya sebab ia merasa lega. Bunshin yang ia buat untuk menggantikan dirinya di Daihaseisai melaksanakan tugasnya dengan baik tanpa menimbulkan kecurigaan sama sekali.

Dan berkat semua kemenangan Touma, saat ini sekolah Touma berada di peringkat pertama dalam urutan sekolah dengan kemenangan terbanyak dan di urutan kedua adalah Tokiwadai yang merupakan sekolahnya Mikoto dan Shokuhou.

"Oii, Kami-yan berkat dirimu sekolah kita yang sebagian besar muridnya adalah Esper level 0 bisa berada di urutan pertama! Dan berkat itu aku memenangkan banyak sekali uang dari taruhan yang kulakukan dengan murid sekolah lain! Ahahaha dengan ini aku bisa membayar hutangku kepada Chitose-san!"

Motoharu merasa senang karena ia memenangkan banyak uang dari taruhan yang ia lakukan secara ilegal sebab dengan uang itu, ia bisa membayar biaya sekolahnya Maika dan memberikan hidup yang lebih nyaman kepada Maika. Dan yang paling penting ialah ia bisa membayar hutang yang ia miliki kepada Chitose, untuk uang makan di Yuragi Sou yang belum ia bayar selama beberapa bulan terakhir.

Motoharu memang menghasilkan uang dalam jumlah yang lumayan banyak dari pekerjaan ilegal yang ia lakukan untuk Aleister, dan juga untuk Neccesarius. Tapi semua uang itu masuk ke dalam kas dari keluarga Tsuchimikado sebanyak sembilan puluh persen sehingga ia sendiri hanya mendapatkan sepuluh persen dari penghasilan yang ia buat yang jumlahnya tidak cukup untuk membiayai kehidupannya sehari-hari. Kalau bukan berkat uang bulanan dari Kota Akademi dan ditambah gaji dari Hiko, mungkin Motoharu saat ini sudah bangkrut karena tidak punya cukup uang.

***

"Oii Tsuchimikado, aku tidak masalah kalau kau mau melakukan judi secara ilegal karena itu adalah urusanmu. Tapi kalau kau sampai ketahuan berjudi oleh Chitose-san atau Maika aku tidak mau tahu, lho. Hal buruk yang nanti akan terjadi kepadamu."

Karena Touma menganggap Motoharu sebagai temannya, ia tidak ingin Motoharu mendapat masalah akibat hal ilegal yang ia lakukan makanya Touma memberi peringatan kepada Motoharu.

"Nyahaha kau tidak perlu merasa kuatir denganku, aku melakukan taruhan itu secara online di tempat yang tertutup. Jadi aku tahu kalau taruhan yang kulakukan tidak akan diketahui oleh siapapun! Kecuali olehmu tentunya sebab aku sudah memberitahumu secara langsung soal taruhan yang kulakukan."

Motoharu sama sekali tidak mempedulikan ucapan Touma, sebab ia sudah sering melakukan taruhan ilegal tepat di hadapan Maika dan Chitose tanpa diketahui oleh siapapun.

"Sigh, terserah kau saja deh, karena yang paling penting ialah jumlah kemenangan sekolah kita sudah tidak bisa disusul oleh Tokiwadai dengan jumlah perlombaan dan event yang tersisa. Ah iya satu hal lagi masalah Oriana Thomson sudah kuurus dan orang yang menyuruh Oriana Thomson akan diuurus oleh Chitose-san. Jadi kau sudah tidak perlu melakukan apa-apa lagi soal masalah itu."

Setelah Touma berkata begitu, ia meninggalkan Motoharu dan berjalan ke arah Shizuka membuat Motoharu melongo karena ia sama sekali tidak menyangka kalau Touma sudah membereskan masalah yang harusnya tidak Touma ketahui.

"Aaah Kami-yan memang tidak bisa menghindari masalah apapun yang terjadi, yah tapi setidaknya dia sudah membereskan masalah itu. Dan kalau memang Chitose-san yang akan menyelesaikan sisanya kurasa aku sudah tidak perlu melakukan apapun."

Motoharu lalu pergi ke tempat dimana ia akan makan siang bersama dengan Maika sebab sudah lama sekali Motoharu tidak makan siang bersama dengan adik perempuannya itu.

***

"Yo, Shizuka," Kata Touma sambil melambaikan tangannya ke arah Shizuka.

"Hmm, akhirnya kau yang asli muncul juga Touma-san berbicara dengan Bunshinmu itu memang tidak menyenangkan. Sebab aku tidak bisa merasakan keberadaan dirimu pada Bunshin itu!"

Touma tahu kalau di dunia ini ada yang bisa membedakan antara dirinya yang asli dengan Bunshin yang ia buat maka hanya ada dua orang yang bisa melakukan hal itu. Yang pertama ialah Hiko yang mengajari dirinya tehnik Kagebunshin dan yang kedua ialah Shizuka, orang paling banyak menghabiskan waktu dengan dirinya dalam beberapa tahun terakhir.

"Sigh, aku memang tidak akan bisa menipu dirimu dengan klon yang kubuat itu. Yah kalau bukan karena masalah yang muncul, aku tidak akan menggunakan Klon dalam mengikuti event dan perlombaan di Daihaseisai."

Shizuka sudah bisa menduga kalau Touma menggunakan Bunshin di perlombaan maka itu adalah bukti kalau Touma sedang mengurus masalah yang ada hubungannya dengan Moonlite world. Dan sekalipun Shizuka sudah berusaha sekeras mungkin agar Touma tidak sampai harus menghadapi masalah tersebut tapi tampaknya masalah itu akan mendatangi Touma suka ataupun tidak.

"Yah, karena masalah itu sudah kau bereskan dan kau sendiri terlihat mengantuk, bagaimana kalau kau meletakkan kepalamu itu di pahaku dan kau tidur siang selama satu atau dua jam untuk menghilangkan kantukmu itu?" Tanya Shizuka.

"Ide yang bagus, Shizuka-san," Jawab Touma sambil mencium dahi Shizuka. "Karena persiapan yang harus kulakukan untuk festival, aku jadi kurang tidur. Tidur siang sebentar bisa membantuku untuk menghilangkan sedikit rasa kantuk yang saat ini sedang menyerang."

Tanpa basa basi, Touma dan Shizuka mencari tempat terbuka dan sepi. Dan di sebuah taman kecil di dekat stadium yang sepi karena tempat itu agak tertutup oleh pepohonan. Shizuka dan Touma duduk di kursi taman yang ada di bawah pohon rindang. Lalu Touma menempatkan kepalanya ke paha Shizuka dan tertidur dengan sangat nyenyak.

"Tidurlah dengan tenang Touma-san," Kata Shizuka sambil mengelus-elus kepala Touma. "Sebab kau sudah bekerja keras untuk kemenangan sekolah kita di Daihaseisai."

***

"Arrrgh aku sudah berusaha keras untuk menang di Daihaseisai! Tapi pada akhirnya si idiot Touma itu yang menang karena kemampuan fisiknya yang abnormal bahkan tanpa menggunakan kemampuan Esper apapun!"

Mikoto yang saat ini sedang makan siang dengan kedua orang tuanya dibuat marah-marah karena Tokiwadai dikalahkan oleh sekolah yang sebagian besar muridnya Esper level 0.

"Ahahaha Mikoto-chan, sifat tidak mau kalahmu itu sama dengan ayahmu. Kau tidak perlu semarah itu karena kau dikalahkan oleh cucu dari bossnya ayahmu. Karena menurut Shiina, Touma-kun itu memang sangat kuat secara fisik dari ia kecil berkat latihan yang ia lakukan. Jadi kau tidak perlu marah karena tidak bisa menang melawan Touma-kun karena kau memang tidak akan bisa memang melawan anak sekolah menengah atas paling kuat di dunia!"

Ucapan Misuzu menusuk dengan sangat dalam ke hatinya Mikoto, sebab ucapan ibunya itu malah membuat dirinya merasa semakin sedih. Tabigake hanya bisa menghela nafas dalam-dalam melihat kelakuan istrinya yang terlalu jujur dalam mengungkapkan perasaannya di depan orang lain. Tabigake sudah memperingatkan Misuzu untuk berhati-hati kalau berbicara, tapi tampaknya istrinya itu sama sekali tidak mempedulikan kata-katanya.