Dari kejauhan mereka bisa melihat bagaimana kondisinya. Semua orang kacau dan tidak berbentuk lagi hanya satu orang yang masih terlihat tenang dan seolah-olah tidak terjadi sesuatu yang buruk menimpa dirinya.
Suara sepatu pantofel yang beradu dengan lantai ubin rumah sakit menggema. Akan tetapi tidak ada yang menatap ke arah sumber suara tersebut. Mereka semua larut akan pikiran mereka masing-masing.
"Kak, kenapa wajah nenek begitu tenang tidak seperti yang lainnya? Apa nenek tahu jika umur kakek sudah tidak panjang lagi?" tanya Via lirih.
"Mungkin saja tapi aku merasa bukan karena itu alasannya" balas Elang.
"Kita akan tahu nanti untuk alasan wajah nenek begitu tenang jika sudah menemui kakek" timpal Axel yang mendorong kursi roda istrinya.
"Jangan berpikiran buruk dulu karena nanti malah dosa, sayang" ucap Lisa berusaha setenang mungkin.
"Humm…."
"Apa yang kak Lisa bilang benar jadi kita coba positif thinking dulu saja" balas Via.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com