"Saya harus bertemu Damar sekarang."
Ucapan Rendra membuat Satya mendadak khawatir dengan nasib Damar. Mengapa Rendra ingin bertemu Damar sekarang? Apakah tanpa sadar Satya telah membuat Damar berada dalam bahaya?
"Kamu ada nomornya dia, kan?" tanya Rendra kepada Satya. "Suruh dia ke sini."
"Kamu mau Damar ke sini sekarang…?"
Rendra hanya mengangguk. Dia kemudian meraih gelas berisi air mineral di meja yang langsung dia minum sampai habis.
Satya kembali melirik ke arah Bobby dengan harapan bisa mendapatkan saran kilat terbaik. Jujur saja, Satya tidak yakin jika harus meminta Damar datang ke kafenya sekarang. Dia takut temannya akan celaka.
Bobby menghela napas, lalu menganggukkan kepalanya beberapa kali. Menurut Bobby, Satya memang tidak punya pilihan selain secepatnya memanggil Damar sebagaimana perintah sang bos.
"Bob, cari tahu posisi Damar sekarang. Bawa dia ke sini secepatnya," ucapa Rendra kepada Bobby setelah tidak mendapat tanggapan apa pun dari Satya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com