Azka hanya tersenyum melihat gadis yang disukainya itu. Ia bingung harus bagaimana. "Ayo," ajaknya sembari menggandeng tangan Andrea. Sesuatu di dadanya berpacu sangat cepat hingga memperlihatkan getaran yang begitu kentara. "Kau cantik," puji Azka saat mereka berada di dalam lift. Azka mempersempit jarak diantara keduanya dan menatap lekat mata indah Andrea dan semakin dekat. Hingga tersisa sekian jengkal. "Aku,,,"
"Apa?" tanya Andrea penasaran. Ia pun ikut terdiam saat Azka benar-benar mengikis jarak di antara keduanya. Diam dan diam. Hanya mata yang bicara.
"Hei kenapa bulu matamu hanya sebelah yang memakai maskara?" ucap Azka saat Andrea mulai menutup mata.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com