webnovel

BEHIND THE SCREEN

Ini cerita tentang mimpi, cinta dan persahabatan 2 insan manusia. Tentang mereka yang berjuang meraih mimpi menjadi seorang idol. Bagaimana kisah mereka menjalani kehidupan seorang idol yang tidak mudah dan dituntut untuk menjadi seorang yang sempurna. Tentang mereka yang saling perhatian satu sama lain. Yang tetap saling menguatkan dan memberikan semangat meski tak bisa selalu bersama. Dan tentang mereka yang ternyata diam-diam menyimpan rasa pada satu sama lain.

Rows18_ · Combinación de músicas
Sin suficientes valoraciones
23 Chs

TWENTY THREE

JUNGKOOK POV

"Kau mau kemana kook-ah?" tanya Suga hyung yang berada di depan televisi.

Aku berjalan melewatinya sambil mencari sepasang kaos kaki "Oh, aku mau mengantarkan ini hyung" jawabku sembari mengangkat shopping bag yang kupegang.

"Kau pergi sendiri?" tanya Jimin hyung yang baru saja keluar dari kamarnya.

Setelah menemukan kaos kaki yang kucari aku berjalan menuju rak sepatu "Tidak, aku pergi dengan manager hyung. Hyung, aku pergi dulu" ucapku lalu memakai sepatu dan menuju ke parkiran.

"Oh hati-hati" teriak Jimin hyung dengan sangat keras hingga dapat terdengar sampai ke luar dorm kami.

Aku segera masuk ke dalam lift dan menuju ke parkiran karena manager hyung telah menungguku disana.

"Hyung, please bantu aku nanti" ucapku ketika selesai mengenakan sabuk pengaman.

Sambil fokus menyetir ia menyilangkan tangannya "Aku akan mengantarmu hingga ruang tunggu saja nanti"

"Ayolah hyung, temani aku hingga ke ruangan mereka" ucapku sambil sedikit memohon. "Kau mengenal manager mereka kan hyung?"

"Ya aku mengenalnya namun tidak terlalu akrab" jawabnya

"Bagus, aku akan menarik tanganmu nanti jika kau tidak mau menemaniku ke ruangan mereka" ucapku dan hanya ditanggapinya dengan helaan nafas. "Assa, aku menang" batinku

~

EUNHA POV

"Cut" teriak produser di Inkigayo. Aku mengambil nafas sebanyak yang aku bisa. Pre record hari ini cukup melelahkan karena kami harus mengulangnya selama beberapa kali.

Kami melihat hasil pre record barusan. Kali ini hasilnya cukup memuaskan. Produser juga menyetujuinya.

"Kalian telah bekerja keras hari ini" ucap produser itu setelah kami meninjau hasil pre record.

"Terima kasih" ucap Sowon unnie yang kemudian diikuti dengan member lain.

Setelah itu kami mengucapkan terima kasih kepada para staf yang berada di studio dan kembali menuju ke ruang tunggu. Karena hari ini kami memiliki schedule lain, kami bergegas merapihkan barang bawain kami dan pergi ke lokasi schedule selanjutnya.

Namun sebuah suara ketukan pintu mengehentikan aktivitas kami. Tak lama pintu ruangan kami terbuka. Dua orang laki-laki masuk ke ruangan kami dengan membawa shopping bag besar dan juga kopi yang cukup banyak.

"Annyeonghaseyo" ia menyapa kami dengan ramah. Kami membalas sapaannya.

"Aku hanya ingin memberikan ini pada Eunha-ssi" ucapnya sambil mengarahkan pandangannya padaku.

Aku berjalan mendekat ke arahnya dan meraih shopping bag yang ia berikan "Terima kasih sunbaenim. Sebenarnya kau tidak perlu menggantinya dan juga tidak perlu repot-repot mengirimnya kemari"

"Tidak, tidak-apa. Tidak repot sama sekali. Ah, aku juga membawakan kopi untuk kalian dan staf" ucapnya sambil menaruh kopi-kopi tersebut di atas meja.

"Terima kasih sunbaenim" ucapku dan para member.

"Sekali lagi aku minta maaf karena telah menabrakmu pada saat itu" ucap Jungkook

"Tidak, tidak apa sunbaenim. Kau tidak perlu meminta maaf. Aku sangat-sangat berterimakasih" jawabku.

"Kalau begitu aku pamit. Semangat untuk schedule hari ini. Gfriend semangat!!" ucapnya sambil mengepaljan tangannya di depan dadanya. Lalu menyapa seluruh orang yang berada di ruangan ini sebelum pergi.

Kami secara serentak membalas ucapannya "Terima kasih sunbaenim" dan "BTS juga semangat!"

Dan setelah orang itu hilang dari pandangan ruangan ini seketika berubah. Aku merasa seperti berada di konser. Semua heboh. Para member heboh menanyaiku berbagai hal. Para staf pun heboh.

Bahkan ketika kita berpindah ke lokasi schedule selanjutnya, para member masih saja menanyaiku.

~

Pelajaran hari ini sudah selesai, pak Lee juga sudah keluar dari kelas. Tersisa aku, Yuju dan Seokmin yang berada di kelas ini.

"Seokmin-ah, kau terlihat bahagia seharian ini. Ada apa? Apa jangan-jangan kau akan segera debut?" tanya Yuju yang sedang merapihkan bukunya.

"Yak, bagaimana kau tahu? Apakah sangat terlihat di wajahku?" tanya Seokmin.

"Sangat-sangat terlihat dari raut wajahmu, Seokmin-ah" sahutku.

"Kau benar-benar akan segera debut sebentar lagi? Beneran?" ucapku mencoba memastikannya.

Seokmin hanya mengangguk sambil tersenyum dengan mata yang berbinar. Aku dan Yuju mencoba menahan teriakan kami.

"Selamat" ucap Yuju dan aku hampir bebarengan. Kami bergenadengan tangan sambil berputar, merayakan Seokmin yang sebentar lagi akan memulai debutnya.

"Terimakasih sunbaenim, mohon bantuannya" ucapnya sambil membungkuk 90 derajat.

Aku membalasnya "Selamat atas debutmu hoobaenim."

"Aku akan memperhatikanmu" timpal Yuju. "Terima kasih para sunbae sekalian" jawab Seokmin.

"Ya Seokmin-ah, apa Mingyu masuk line up juga?" tanyaku. Dan entah kenapa tiba-tiba saja aku merasa panas dingin seperti menunggu pengumuman apakah aku masuk line up debut atau tidak.

Dia tak kunjung menjawab dan raut wajahnya seketika berubah, membuatku semakin penasaran. Seokmin menghela nafasnya panjang dan tiba-tiba saja ia berteriak "Kami semua akan debut"

Aku menahan teriakanku untuk yang kedua kalinya dan kami kembali berpegangan tangan dan berputar untuk yang kedua kalinya juga namun bedanya kini kita berada di lobi sekolah.

"Bentar-bentar? Gimana? Semua trainee debut?" tanya Yuju.

"Tidak-tidak, maksudku semua trainee yang latihan bareng denganku. Kami bertiga belas debut bersama" jelasnya.

"Wooaahhh, daebak. Aku akan mendukung kalian. Apa kau akan memakai nama aslimu?" tanyaku.

Seokmin mengangkat bahunya "Entahlah, kami belom membahas tentang nama panggung. Mungkin minggu ini kami akan membahas semuanya" jawabnya.

"Aaaahhh begitu" ucapku. "Seokmin-ah, kita duluan ya. Bye~" lanjutku. SinB dan Umji telah menunggu kami bersama dengan manager unnie di depan sekolah.

"Hati-hati dijalan" ucapnya sambil melambaikan tangannya. Dan kami berjalan menuju mobil.

~

MINGYU POV

Aku memasukkan kata sandi rumahku dengan cepat.

Setelah melepas sepatu, kupandangi seluruh ruangan yang kini sedang sepi. Kedua orang tuaku sedang berada di Anyang untuk berkunjung ke rumah kakek dan nenek. Dan adikku,aku yakin pasti dia sudah tidur.

Lalu aku masuk ke kamar dan bersiap-siap untuk mandi.

Tak butuh waktu lama, sekitar 30 menit kemudian aku telah selesai mandi dan berganti pakaian.

Aku merebahkan badanku di kasur lalu menyalakan ponselku. Ada sebuah pesan dari Eunbi. Hmm apakah aku harus memanggilnya Eunha mulai sekarang?

~EUNBI

Yak! Kenapa kau tak memberitahuku

(Emotikon marah)

Aku mengerutkan keningku. Bingung dengan maksud pesan dari Eunbi.

~MINGYU

Memberitahumu apa?

Tak lama kemudian Eunbi meneleponku.

"Hal-" belum sempat aku menyelesaikan ucapanku. Eunbi langsung saja berteriak

Aku menjauhkan ponselku dari telingaku. "Yak Kim Mingyu! Kau benar-benar tak tahu harus memberitahukanku apa?" ucapnya. Tak lama kemudian aku dapat mendengar suara lain yang menyuruhnya untuk tidak berteriak.

"Memberitahumu apa? Aku tidak punya berita apa-" belum selesai dengan ucapanku. Tiba-tiba saja aku teringat sesuatu "Oh iya, benar juga.. Yak Jung Eunbi! Aku akan segera debut" ucapku dengan sedikit berteriak.

Dari sebrang telepon aku dapat merasakan Eunbi yang juga sangat excited "Selamat, selamat. Akhirnya kau akan segera debut" ucapnya.

"Bisa-bisanya kau tidak memberitahuku dulu" protesnya.

Mendengar protesannya barusan, aku segera meminta maaf karena lupa memberitahunya. Jika tidak aku yakin ia akan protes sangat panjang.

"Kalau begitu panggil aku sunbaenim" ucapnya. "Baiklah Eunha sunbaenim" jawabku.

"Kau pasti tau info ini dari Seokmin" ucapku lagi. "Benar, dia hari ini terlihat sangat ceria di sekolah" aku hanya menganggukkan kepalaku. Setuju dengan perkataan Eunbi tadi. Dia juga terlihat sangat ceria saat latihan hari ini. Sepertinya dia memiliki mood yang bagus setelah pengumuman kemarin.

"Oh ya, bagaimana kalau kita rayakan?" tanyanya. "Boleh-boleh, kau mau apa? Aku akan mentraktirmu" jawabku sambil meraih botol air mineral yang berada di meja.

Kami berpikir cukup lama untuk menentukan tempat dan waktu untuk perayaannya " Bagaimana kalau Tteokpokki yang dekat taman?" saranku. "Ide bagus" jawabnya.

"Untuk hari dan waktunya aku akan menyesuaikan dengan jadwalmu" ucapku.

Namun Eunbi tak membalas ucapanku. Apakah anak ini tidur? Setelah hening cukup lama tiba-tiba saja Eunbi bersuara "Maaf, aku baru saja melihat jadwalku. Sebenarnya aku tak yakin dapat pulang ke rumah dalam beberapa minggu ini tapi akanku usahakan"

Menjadi seorang idol memang tak mudah. Di saat promosi berlangsung kita memiliki jadwal yang sangat padat yang pastinya sudah diatur sedemikian rupa agar tidak saling tumpang tindih. Harus bangun sangat pagi sekali untuk pergi ke salon dulu. Dapat tidur selama 5 jam adalah sebuah kenikmatan yang harus di syukuri.

"Apa promosimu masih berlangsung? Tak apa, kita bisa merayakannya di kantin sekolah bersama dengan Seokmin dan Yuna" ucapku.

Aku dapat mendengar helaan nafas panjang Eunbi "Benar, aku masih harus promosi sampai pertengahan maret nanti. Baiklah kalau begitu"

Satu jam berlalu dan kini obrolan kita telah selesai. Kami membahas banyak hal di telepon tadi. Dan kini aku sudah bersiap untuk tidur.