webnovel

BEHIND THE SCREEN

Ini cerita tentang mimpi, cinta dan persahabatan 2 insan manusia. Tentang mereka yang berjuang meraih mimpi menjadi seorang idol. Bagaimana kisah mereka menjalani kehidupan seorang idol yang tidak mudah dan dituntut untuk menjadi seorang yang sempurna. Tentang mereka yang saling perhatian satu sama lain. Yang tetap saling menguatkan dan memberikan semangat meski tak bisa selalu bersama. Dan tentang mereka yang ternyata diam-diam menyimpan rasa pada satu sama lain.

Rows18_ · Music & Bands
Not enough ratings
23 Chs

TWENTY TWO

MINGYU POV

Hari ini aku memasuki agensi dengan perasaan gugup sekaligus penasaran. Gugup karena hari ini adalah hari penilaian bulanan. Meskipun aku telah melakukannya berulang kali, aku tetap merasakan gugup ketika tampil di depan para pelatih dan petinggi agensi.

Dan penasaran karena rumor beredar bahwa CEO kami akan mengumumkan hal penting hari ini.

Aku menuju ke ruang latihan, untuk menyempurnakan gerakanku dan juga melatih

rapku.

"Oh, Soonyoung hyung annyeong." Sapaku pada laki-laki yang kini sedang mengikat sepatunya.

"Oh, Mingyu-ya kau sudah datang" ucapnya membalas sapaanku.

"Kau tiba jam berapa hyung? Kupikir tadi aku yang datang pertama" ucapku sambil meletakkan barang yang ku bawa pada loker.

"Aku juga baru saja tiba, sekitar 5 menit yang lalu" jawab Soonyoung hyung lalu menutup pintu lokernya.

"Hyung, tunggu aku" ucapku ketika Soonyoung hyung hendak berjalan menuju ruang latihan.

"Hyung, apakah kau sudah mendengar rumor itu?" tanyaku.

"Rumor apa?" tanyanya balik dengan wajah yang penasaran.

"Ada rumor beredar jika hari ini CEO kita akan mengumumkan sesuatu yang

penting." Jawabku sambil sedikit berbisik.

Ia menghentikan langkahnya, kedua matanya membesar dan wajahnya terlihat kaget. "Benarkah?"

"Iya, kau belum mendengarnya hyung?"

"Oh, aku baru saja mendengarnya darimu. Eeeyy, kau tidak sedang mengerjaiku

kan?" ucapnya dengan sedikit curiga.

"Tidak sama sekali, beneran. Aku mendengarnya dari Jeonghan hyung kemaren" ucapku dengan ekspresi yang meyakinkan.

Ia tiba-tiba saja tertawa "Hahahaha baiklah, mari kita lihat nanti apakah rumor itu benar atau tidak"

~

JUNGKOOK'S POV

Semalam setelah mengirim pesan pada gadis itu, aku tidak melihat ponselku sama sekali. Aku bermain game hingga dini hari bersama dengan Taehyung hyung.

Dan kini aku baru saja terbangun pada pukul 12.30 KST karena suara alarm dan juga wangi harum yang berasal dari dapur.

Aku duduk lalu berusaha mengumpulkan semua nyawaku. Setelah kurasa nyawaku sudah terkumpul sepenuhnya aku keluar dari kamar dan menuju ke dapur. Terlihat disana Jin Hyung yang sedang memasak sesuatu.

"Hyung, kau memasak apa?" ucapku dengan suara yang masih serak khas orang bangun tidur dan juga rambt yang berantakan. Berjalan menuju ke arah kulkas untuk minum air mineral. Lalu mengambil susu yang nanti akan kumakan bersama dengan serealku.

"Oh, kau sudah bangun. Aku memasak ramen, kau mau?" ujarnya.

Aku menuang sereal dan susu ke dalam mangkuk "Ne, aku mau hyung. Aku akan memakannya setelah menhabiskan serealku."

"Baiklah, akan kubuatkan untukmu juga" jawabnya lalu mengambil sebungkus ramen dari lemari penyimpanan dan memasaknya.

Kami fokus melakukan pekerjaan masing-masing. Aku menghabiskan serealku dan Seokjin hyung memasak. Hingga akhirnya aku memecah keheningan.

"Apa kau punya schedule hari ini hyung?" tanyaku.

"Tidak, Kau?" tanyanya balik.

"Aku juga tidak ada. Mungkin nanti aku akan pergi ke studio atau ke ruang latihan" ucapku dan hanya dibalas dengan anggukan kepala saja.

"Jja, ramen sudah jadi. Jungkook-ah, pinggirkan mangkokmu" ucap Jin hyung sambil mengangkat panci yang berisi ramen itu dan menaruhnya di meja makan.

"Wooow, selamat makan" ucapku.

"Selamat makan, hati-hati masih panas" balas Jin hyung sambil menyodorkan sumpit padaku.

Meskipun aku telah memakan sereal sebelumnya namun aku masih merasa lapar. Tak butuh waktu lama, panci yang tadinya berisi ramen kini telah habis tak bersisa.

"Wooow, ini enak sekali. Hyung, terima kasih" ucapku setelah menghabiskan ramen buatannya dan hendak kabur ke kamar.

Namun tangan Jin hyung dengan cepat menahan lenganku "Yak, kau harus mencuci piring"

"Ah, hyung" ucapku dengan sedikit memelas.

"Tidak, tidak. Aku tidak akan terpengaruh. Kau tetap harus mencuci piring." Ucapnya sambil menarik lenganku menuju wastafel.

Aku mengalah dan menuju ke wastafel untuk mencuci piring-piring kotor yang ada disana.

"Oh ya jungkook-ah, apa chatmu sudah dibalas oleh gadis itu?" tanyanya sambil membantuku menata piring dan gelas yang sudah kucuci ke tempatnya

"Ah benar, aku belum mengecek ponselku sejak semalam. Karena terlalu asik bermain dengan Taehyung hyung." Ucapku sambil memberinya piring yang sudah kucuci.

Aku melepas sarung tangan karet berwarna pink yang kugunakan dan lari menuju kamarku "Hyung, kau lanjutkan mencucinya ya. Aku mau mengambil ponselku"

"Yaaakkkkk" teriak Jin hyung yang sepertinya membangunkan member lain.

Aku mengambil ponselku yang kuletakkan di meja dan mengaktifkannya. Aku segera membuka pesan dari gadis itu dan kemuudian membalasnya

~EUNHA

Oh ne, annyeonghaseyo sunbaenim. Kau bisa mengirimkan padding itu ke agensiku saja sunbaenim atau nanti aku akan mengambilnya di agensimu.

~JUNGKOOK

Tak apa, aku ingin mengantarkannya langsung padamu. Apakah kau hari ini ada schedule?

~

MINGYU'S POV

Suasana tegang yang kini sedang kurasakan di ruangan ini. Aku bersama dengan dua belas trainee lainnya sedang bersiap untuk menampilkan penampilan yang akan menjadi penentu dari mimpi kami. Kami bersiap dalam sebuah formasi, suara musik mulai terdengar. Kami menari sambil menyanyi, menampilkan performance yang sebaik mungkin.

Suara musik telah berhenti, kami telah selesai menampilkan performance yang kami latih selama beberapa hari terakhir. Sambil mengatur nafas kami berbaris dengan rapi sambil mendengarkan masukan dan kritikan dari mentor, staf dan CEO kami.

"Terima kasih" ucap kami secara bebarengan setelah mendengar masukan dari para mentor dan staf.

Kini giliran CEO kami yang berbicara.

"Pertama-tama kalian telah melakukan latihan dengan baik, saya percaya kalian sudah siap. Saya harap kalian dapat menjadi tim yang bisa membuat sesuatu yang baru." Kami mendengarkan dengan seksama. Dan kata selanjutnya yang diucapkan oleh CEO membuatku berkaca-kaca dan tidak menyangka.

"Kalian bertiga belas akan menjadi anggota tetap dan akan debut tahun ini dengan nama SEVENTEEN. Selamat" lanjut beliau disertai dengan tepuk tangan oleh para staf dan mentor kami.

Aku melihat ekspresi terkejut dan tidak menyangka dari orang-orang yang sebentar lagi akan menjadi teman, rekan kerja sekaligus keluarga baruku.

"Kalian akan terbagi menjadi tiga unit. Vocal team, Hiphop team, dan Performance team. Nantinya di setiap unit akan memiliki leader. Meskipun kalian akan terbagi menjadi tiga unit tapi kalian tetap satu grup yang kompak."

"Dan kalian akan kami beri kebebasan dalam produksi lagu, album maupun koreografi. Untuk sekarang itu dulu, untuk lebih detailnya saya akan informasikan lusa." Beliau mengakhiri ucapannya dan bersiap untuk meninggalkan ruangan.

"Terima kasih" ucap kami dengan suara lantang dan penuh dengan semangat sembari membungkukkan badan.

"Pak Kim tolong belikan mereka pizza" ucap CEO sebelum meninggalkan ruangan ini.

Kami mengucapkan terima kasih sekali lagi. CEO dan para staf juga para mentor meninggalkan ruangan ini, menyisakan kami bertiga belas dengan ekspresi yang masih kaget dan tidak menyangka. Seokmin bahkan sudah meneteskan air matanya.

"Guys, kalian sudah bekerja keras" ucap Jihoon hyung. Lalu kami berpelukan bersama.

"Karena kedepannya kita akan terus bersama, aku harap kita bisa menjadi grup yang kompak dan dapat bersama untuk waktu yang lama" ucap Seungcheol hyung.

"Ne" jawabku diikuti member lainnya.

"Seventeen semangat" teriak Seungkwan.