webnovel

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Horror
Sin suficientes valoraciones
248 Chs

Bab 208: Kesempatan Yang Tepat Bagi Kanit Iva

"Itu sebenarnya hanya salah paham. Kami tidak mencurigai Anda lagi, Komandan."

Kino pun sama dengan Kyra. Kepalanya menunduk dengan sesal. Serius. Mereka tahu seberapa galaknya Kanit Iva. Lalu sekarang harus memuatnya kesal seperti ini. Ah, itu sih namanya satu langkah untuk percobaan bunuh diri.

"Sebenarnya ini ada kaitannya dengan tragedi enam belas tahun lalu. Yang mana, ada beberapa penyidik yang menangani kasus itu sempat kami curigai juga. Akan tetapi, setelah ditelaah lagi, kecurigaan terhadap Anda hanya sebuah kekeliruan." Kyra ikut menambahkan.

Kanit Iva menyimak apa yang anak buahnya itu katakan. Dia sendiri sudah jauh lebih tenang, dengan ekspresi wajah yang terlihat netral. Tidak baik membawa perasaan. Ingat!

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com