webnovel

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Horror
Sin suficientes valoraciones
248 Chs

Bab 169: Bertemu Tuan Agatha

Arvin berdiri menatap bangunan di depannya dengan penuh rasa takjub. Sudah sejak enam belas tahun lamanya, dia tak pernah berkunjung ke tempat ini lagi. Padahal, dulu sekali. Penyidik itu cukup sering datang ke tempat ini.

 

Selain karena kepentingan yang ayahnya miliki dengan Tuan Agatha, tidak jarang Arvin juga datang hanya karena ingin bertemu dengan Elvan. Kenyataan bahwa mereka terpaut usia sekitar dua tahun, membuat keduanya sudah seperti adik dan kakak saja.

 

Meski ketika mengunjungi rumah ini, Arvin jarang bertemu dengan Elvan. Namun dia tidak peduli akan hal itu. Kesenangannya di tempat ini adalah, karena terdapat sebuah perpustakaan pribadi. Dan Arvin sangat suka tempat tersebut.

 

Bukan karena di rumahnya tak ada tempat serupa. Akan tetapi, Arvin jauh lebih suka di sini. Selain tempatnya yang luas dan besar, buku bacaan yang ada pun sangat beragam. Berbeda dengan di rumahnya, yang terkadang hanya di dominasi oleh satu genre bacaan saja.

 

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com