webnovel
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Horror
Not enough ratings
248 Chs
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Bab 170: Dua Saksi Yang Hilang

"Bibi sempat mendengar jika kau tengah sakit, bagaimana kondisimu saat ini?" tanya Nyonya Agatha.

 

Lantas, Arvin pun menjawab jika dia sudah baik-baik saja, dan siap untuk kembali menjalankan tugasnya sebagai seorang penyidik. Terlebih lagi, dalam situasi genting seperti ini. Dia tidak bisa banyak berleha-leha lagi.

 

Obrolan basa-basi yang sempat Arvin kira akan terjadi itu, semua menjadi kenyataan. Mereka terus berbicara. Membahas ini dan itu tiada habisnya.

 

Para rekannya yang juga berada di sana, tidak ada yang bisa mereka perbuat. Selain menyimak obrolan Arvin dan orang tua Kino itu, mereka tidak keberatan sama sekali. Pun rasanya tak etis jika menghentikan acara temu kangen yang biasa mereka lakukan itu.

 

Setelah cukup lama membiarkan Arvin dan Tuan Agatha melepas rindu mereka. Pada akhirnya pria tua itu pun membawa mereka menuju ruangan kerjanya. Awalnya, dia memang sudah mengira jika itu adalah terjadi. Maka sudah mengantisipasi kedatangan mereka semua.