webnovel
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Terror
Sin suficientes valoraciones
248 Chs
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Bab 148: Sangat Khawatir

Tanpa sempat dicegah, lebih tepatnya mencegahnya pun tak akan ada gunanya. Justru penyidik senior itu akan tetap pergi. Tak peduli instruksi yang telah diberikan oleh Elvan.

Untuk urusan ini, dia sama sekali tidak bisa mengabaikannya. Keadaan Arvin jauh lebih penting dari apa pun. Terlebih lagi, Kanit Gerdian memang bisa dibilang sangat tahu akan kondisinya.

Maka tidak heran, jika dia pun nekat. Meninggalkan Asep yang tengah dibuat kelabakan dengan tugasnya. Juga meninggalkan banyak hal lain yang seharusnya dia tangani.

Di satu sisi, mungkin terdengar lalai terhadap tugas atau apa. Akan tetapi, jika urusannya sudah dengan kesehatan seseorang yang begitu disayangi, rasanya itu sudah bukan hal aneh lagi.

Merawat Arvin sejak tragedi itu, memang bukan sesuatu yang Kanit Gerdian inginkan. Hanya saja, ketika Arvin datang dan mengatakan agar dia membawanya. Pun merawatnya. Maka penyidik senior itu tidak bisa menolak sama sekali.