webnovel

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Horror
Not enough ratings
248 Chs

Bab 147: Kondisi Arvin

Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, Elvan tidak henti untuk mengecek kondisi Arvin. Dia memang sangat dibuat khawatir dengan apa yang terjadi pada penyidik itu. Terlebih setelah Arvin mengigau. Makin kacau perasaan Elvan.

Dia belum pernah mengalami hal setragis itu. Juga untuk merindukan orang yang sudah meninggal, Elvan belum pernah merasakannya. Namun jika berhadapan dengan Arvin, rasanya semua menjadi lebih mudah lagi untuk dia rasakan.

Luka yang penyidik itu pendam. Juga kerinduannya yang hanya bisa dia simpan seorang diri. Semuanya mendadak bisa dengan mudah Elvan rasakan.

Mungkin memang tidak akan persis seperti yang penyidik muda itu rasa. Namun itu sudah cukup membuat Elvan kelabakan. Dia tidak suka perasaan itu.

Jujur saja, dia yang selama ini bertingkah kuat. Pun bisa mengatur emosinya dengan sangat baik. Dalam satu kedipan mata malah dibuat berantakan. Hanya dengan tiga kata yang Arvin ucapkan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com