webnovel
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Before The Dawn

Apa jadinya jika seorang penyidik kepolisian, mendapat telepon dari pria misterius yang memberitahukan tentang kasus pembunuhan yang sedang berlangsung? Hal seperti itulah yang menimpa Arvin Theodore. Seorang penyidik kepolisian nomor satu di unitnya. Entah membawa tujuan apa, seorang pria misterius memberitahukan secara langsung mengenai kasus pembunuhan yang sedang atau akan terjadi. Di satu sisi memang terlihat menguntungkan, tapi di sisi lainnya justru mengundang banyak tanda tanya. Hingga pada akhirnya, melibatkan Arvin dengan pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki julukan The Dawn. Pemburuan sebulan tiga mayat pada tanggal-tanggal tertentu, sudah menjadi ciri khas pembunuh yang satu ini. Dia mengeksekusi korban secara brutal. Pun meninggalkan tanda seolah memberi pesan peringatan. Dalam proses penyelidikan yang Arvin dan rekan-rekannya lakukan, justru menggiring mereka pada kelompok bernama Black Alpha. Sebuah kelompok kejahatan bawah tanah yang ternyata memiliki benang merah dengan apa yang terjadi enam belas tahun silam. Tragedi yang coba Arvin lupakan selama ini, justru kembali menghantuinya. --- Author Note: Cerita ini hanya fiksi. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, pangkat, latar tempat dan kejadian/kasus. Itu murni atas ketidaksengajaan penulis. Pun penulis tidak memiliki tujuan tertentu atau hubungannya dengan pekerjaan dari instansi terkait.

Rryuna · Terror
Sin suficientes valoraciones
248 Chs
#ACTION
#MYSTERY
#REVENGE
#DETEKTIF

Bab 129: Mencari Sarah Liu

Sesuai dengan apa yang telah sebelumnya dia niatkan. Tanpa berbicara apa-apa lagi pada Aerilyn, Mattheo bergegas meninggalkan kediaman mereka. Pria itu dengan terburu memasuki mobilnya, juga menghubungi Juro dan mengabarkan mengenai berita buruk ini.

Dia pergi tanpa menghiraukan Aerilyn. Yang masih terisak di ruang tengah. Dengan beberapa asisten rumah tangga yang menemani serta mencoba memenangkan, nyatanya tidak ada yang bisa meredam kesedihan gadis itu. Dia justru semakin meraung tak terkendali.

Terkadang, meski dia terlihat tegar dengan semua yang menimpanya. Akan tetapi, jika itu berhubungan dengan keluarga, rasanya bersikap tegar pun tak akan ada gunanya. Rasa sakit yang menyeruak dari dalam hati, perlahan mengambil alih semuanya.

Hanya menyisakan kesedihan. Tanpa sempat berpikir jernih. Atau setidaknya bersikap tenang pun, sedikit sulit untuk dilakukan.