"Sayang mau makan apa?"
Yang ditanya langsung mendongakkan wajahnya berpadukan dengan tatapan merajuk. "Sayang, kamu kok duduknya disitu sih. Duduk sini dunk disebelah aku."
Azriel tersenyum. "Lebih enak duduk sini sayang jadi, aku bisa memandangi targetku."
Hana tersentak sehingga langsung membulatkan bola matanya. "Target apa?"
Oh, shitttttt. Dasar bodoh. Ngomong saja keceplosan. Umpatnya dalam hati. Sementara Hana terus mendesaknya untuk memberi penjelasan. Dengan begitu Azriel berusaha menguasai keadaan. Dihembuskannya nafas berat secara perlahan. "Target masa depanku yaitu kamu, sayang."
"Bohong."
"Ga bohong Istri-ku sayang." Berpadukan dengan cubitan pada hidung Hana. Sikap Azriel ini menggambarkan bahwa Hana lah satu - satunya wanita yang menjadi pusat perhatiannya. Padahal pada kenyataan sebenarnya tatapannya tak pernah lepas dari wajah cantik Amira terlebih ketika sedang mengulas senyum.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com