Setelah pertemuannya kembali dengan Amira telah membuat Hana dirundung rasa kesal hingga dia lampiaskan pada kekasih tercinta, Azriel Fillah Alfarez.
"Sayang, kenapa sih sepulang ketemu sama sahabat kamu kok malah marah - marah terus?"
"Ya, gimana aku ga marah. Amira tuh sok suci jadi perempuan. Dia pikir aku ga tahu apa kalau dia itu sudah ga perawan."
Mendengar kata Amira membuat Azriel membulatkan bola matanya. "Amira ... em, maksud kamu Amira, pemilik dari Tanzel Group?"
"Bukan pemilik tapi pewaris. Baru juga menjadi pewaris Tanzel Group, sok berkuasa, sok yang paling suci, sok yang paling segalanya." Kesal Hana sembari melempar tas ke atas ranjang.
Azriel mendekat lalu memeluknya dari belakang. "Wajar kalau dia bersikap seperti itu. Secara kan dia kaya jadi, menurut aku sih wajar - wajar aja. Orang kaya mah bebas sayang."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com