webnovel

Aku Adalah Hujan

[Romance dengan sedikit magical realism. Dikemas unik, bertabur quote, manis dan agak prosais. Hati-hati baper, ya. Hehe] Kamu percaya tentang malaikat di bawah hujan? Malaikat itu menjelma perempuan bermata teduh, membawa payung dan suka menulis sesuatu di bukunya. Lalu, ini istimewanya. Ia membawa payung bukan untuk menjemput seseorang. Namun, akan memberikan payung itu sebagai tanda rahmat. Terutama untuk mereka yang tulus hati. Siapa yang mendapatkan naungan dari payung itu, ia akan mendapatkan keteduhan cinta sejati. Kamu percaya? Mari membaca. Selamat hujan-hujanan. Eh, kamu masih penasaran siapa dia? "Aku adalah Hujan. Yang percaya dibalik hujan memiliki beribu keajaiban. Aku akan lebih menagih diri berbuat baik untuk orang lain. Pun, mendamaikan setiap pasangan yang bertengkar di bumi ini. Demikian keindahan cinta bekerja, bukan?" Gumam Ayya, perempuan berbaju navy yang membawa payung hitam itu. Ayya tak lagi mempercayai keajaiban cinta. Tepat ketika dikecewakan berkali-kali oleh Aksa. Ia memutuskan lebih berbuat baik pada orang lain. Impiannya adalah bisa seperti malaikat di bawah hujan. Yang sibuk memberi keteduhan, meskipun mendapat celaan. Sejak itu, ia menjuluki dirinya sebagai "Hujan" Sebuah bacaan tentang perjalanan cinta, pergulakan batin, pencarian jati diri, dan apa-apa yang disebut muara cinta sejati. Tidak hanya romansa sepasang kekasih. Baca aja dulu, komentar belakangan. Selamat membaca.

Ana_Oshibana · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
194 Chs

Part 95 - Hal Indah dari Keluarga Wahyu

POV Oki

Kalian pernah menebak apa yang akan Oki itu putuskan? Tetap tinggal bersama Ahsan dan istrinya atau benar-benar memutuskan pindah?

Begini, sayangnya kenyataan seringkali tak perlu ditebak. Meski takdir adalah sesuatu yang mirip tebak-tebakan. Bagaimana takdirmu beberapa detik setelah membaca ini? Pun tak ada yang tahu. Seseorang pernah mengatakan, "Jangan pernah menebak isi kepala perempuan."

Namun, agaknya hal itu pun berlaku untuk laki-laki berwajah tegas bernama Oki itu. Ya, itulah dia. Aku sendiri. Setelah berbagai pertimbangan, ada satu hal yang benar-benar kuputuskan. Aku memilih pergi lebih jauh. Meski aku sendiri masih meragu bagaimana memakna jauh? Seperti seorang kekasih yang patah hati dan rela pergi sejauh ujung dunia ini? Ah, sebentar bukannya dunia ini bulat, bukan segitiga yang gampang ditebak ujungnya? Apa itu bermakna sejauh apapun pergi, hakikatnya ia tetap berada berputar di satu sisi: ingatan dan perasaannya sendiri.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com