webnovel

Aku Adalah Hujan

[Romance dengan sedikit magical realism. Dikemas unik, bertabur quote, manis dan agak prosais. Hati-hati baper, ya. Hehe] Kamu percaya tentang malaikat di bawah hujan? Malaikat itu menjelma perempuan bermata teduh, membawa payung dan suka menulis sesuatu di bukunya. Lalu, ini istimewanya. Ia membawa payung bukan untuk menjemput seseorang. Namun, akan memberikan payung itu sebagai tanda rahmat. Terutama untuk mereka yang tulus hati. Siapa yang mendapatkan naungan dari payung itu, ia akan mendapatkan keteduhan cinta sejati. Kamu percaya? Mari membaca. Selamat hujan-hujanan. Eh, kamu masih penasaran siapa dia? "Aku adalah Hujan. Yang percaya dibalik hujan memiliki beribu keajaiban. Aku akan lebih menagih diri berbuat baik untuk orang lain. Pun, mendamaikan setiap pasangan yang bertengkar di bumi ini. Demikian keindahan cinta bekerja, bukan?" Gumam Ayya, perempuan berbaju navy yang membawa payung hitam itu. Ayya tak lagi mempercayai keajaiban cinta. Tepat ketika dikecewakan berkali-kali oleh Aksa. Ia memutuskan lebih berbuat baik pada orang lain. Impiannya adalah bisa seperti malaikat di bawah hujan. Yang sibuk memberi keteduhan, meskipun mendapat celaan. Sejak itu, ia menjuluki dirinya sebagai "Hujan" Sebuah bacaan tentang perjalanan cinta, pergulakan batin, pencarian jati diri, dan apa-apa yang disebut muara cinta sejati. Tidak hanya romansa sepasang kekasih. Baca aja dulu, komentar belakangan. Selamat membaca.

Ana_Oshibana · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
194 Chs

Part 109 - Kerinduan dan Mimpi?

Kenangan-kenangan mulai berdatangan. Sesekali Nia jenguk. Pikirannya seolah mengatakan "Kamu boleh menjenguk, tapi tidak untuk dipeluk-peluk." Tapi di saat yang tak dikehendakinya, refleks begitu saja. Yang awalnya hanya menjenguk, jadi dipeluk-peluk. Entah, esok akan datang dari memori yang mana? Nia berusaha merawat kepingan-kepingan itu di hatinya. Sampai kapan?

Meskipun Nia melarikan diri, hatinya tak dipungkiri merindukan sahabatnya. Terlebih, laki-laki yang sempat membuat hatinya luluh dalam perjalanan liburan kala itu. Siapa lagi kalau bukan Oki.

***

Nia selalu mencari apa yang dia sukai dan tak sukai. Layaknya kekasih yang selalu ingin mengerti. Memahami. Meski dia bukan pencerita: tapi Nia mengajaknya bercerita. Meski kerap dirinya kalah: ia yang lebih sering bercerita. Tanpa jeda.

"Ay, perutku sakit banget," celetuknya. Sesekali Nia memanggil Hayya dengan sapaan akrab Ayya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com