webnovel
#ROMANCE

Aku Adalah Hujan

[Romance dengan sedikit magical realism. Dikemas unik, bertabur quote, manis dan agak prosais. Hati-hati baper, ya. Hehe] Kamu percaya tentang malaikat di bawah hujan? Malaikat itu menjelma perempuan bermata teduh, membawa payung dan suka menulis sesuatu di bukunya. Lalu, ini istimewanya. Ia membawa payung bukan untuk menjemput seseorang. Namun, akan memberikan payung itu sebagai tanda rahmat. Terutama untuk mereka yang tulus hati. Siapa yang mendapatkan naungan dari payung itu, ia akan mendapatkan keteduhan cinta sejati. Kamu percaya? Mari membaca. Selamat hujan-hujanan. Eh, kamu masih penasaran siapa dia? "Aku adalah Hujan. Yang percaya dibalik hujan memiliki beribu keajaiban. Aku akan lebih menagih diri berbuat baik untuk orang lain. Pun, mendamaikan setiap pasangan yang bertengkar di bumi ini. Demikian keindahan cinta bekerja, bukan?" Gumam Ayya, perempuan berbaju navy yang membawa payung hitam itu. Ayya tak lagi mempercayai keajaiban cinta. Tepat ketika dikecewakan berkali-kali oleh Aksa. Ia memutuskan lebih berbuat baik pada orang lain. Impiannya adalah bisa seperti malaikat di bawah hujan. Yang sibuk memberi keteduhan, meskipun mendapat celaan. Sejak itu, ia menjuluki dirinya sebagai "Hujan" Sebuah bacaan tentang perjalanan cinta, pergulakan batin, pencarian jati diri, dan apa-apa yang disebut muara cinta sejati. Tidak hanya romansa sepasang kekasih. Baca aja dulu, komentar belakangan. Selamat membaca.

Ana_Oshibana · Teen
Not enough ratings
194 Chs
#ROMANCE

Part 110 - Mengingat untuk Melupa (POV Nia)

"Ouh... ternyata itu hanya mimpi?" Ucap Nia dengan keringat bercucuran di wajahnya.

Ia meraih minuman di dekat meja kamarnya. Meneguknya perlahan.

Ia pandangi jendela kamarnya. Gordennya mulai tersampu angin. Membuat semilir angin masuk dengan sendirinya.

"Ayya, kamu apa kabar?" Gumam Nia.

"Oki, kamu juga apa kabar?"

"Aksa, kamu masih baik-baik saja dengan Ayya kan?"

Sejenak, Nia mulai mengingat berbagai memori bersama mereka. Mulai dari saat di toko bersama Ayya, pun saat bagaimana bersama mereka liburan bersama.

***

Kenangan di toko kue, bersama Ayya mulai dibukanya perlahan.

"Maaf, kalau boleh tahu sedang mencari apa di sini?"

"Kalung saya hilang. Tadi saya lewat sini saat mengantar keponakan saya. Barangkali jatuh di sini."

"Boleh saya bantu nyari?"

"Boleh saja, kalau tidak menganggu."