webnovel

Menangis Saja!!!

Seorang wanita bertubuh mungil memakai setelan hitam, berdiri diapit oleh seorang model tinggi tegap dan seorang pengusaha sukses berwajah tampan.

Tubuh yang hanya memiliki tinggi 168 cm kalah telak dengan tinggi 2 orang disampingnya yang memiliki tinggi lebih dari 187 cm.

Ketiga orang menarik itu berdiri terpaku memandangi tempat peristirahatan terakhir ayahnya, tanpa sepatah katapun terucap.

Hanya wajah dingin Chris, wajah lesu Yoshito dan wajah sedih Yuire yang tergambar pada suasana saat itu. Mereka bungkam dengan pikirannya masing-masing, mengingat kembali kenangan bersama ayahnya.

Yuire sangat sedih, hatinya begitu marah saat mengingat ayahnya yang pergi meninggalkannya, tapi rasa rindunya pun begitu besar.

Setelah lebih dari 10 tahun dia berharap mendapat pelukan dari sosok yang pernah menjaga itu. Sekarang jangankan memeluknya, mengeluarkan amarah nya saja tidak bisa. Jika saja ayahnya masih hidup, mungkin hal pertama yang ingin dilakukannya adalah memukul dada ayahnya sambil memeluknya dengan erat.

"Onii-chan". Dalam keheningan Yu berucap lirih. Kakaknya Chris yang pertama pergi memilih jalan hidupnya. Hal itu membuat Yoshito marah dan dendam kepada Chris. Yoshito juga menyayangi Yu, namun pengungkapan rasa sayangnya berbeda dengan Chris yang lemah lembut. Ditambah Yu kecil yang sering membanding-bandingkan kedua kakaknya membuat Yoshito semakin geram kepada Chris. Itu membekas sampai sekarang dan menyebabkan Yoshito tidak rela jika adiknya menghabiskan waktu bersama Chris yang telah membuatnya sering menangis.

Yoshito yang tidak pernah memiliki tanggung jawab sebelumnya harus melihat adiknya Yu  menangis setiap hari karena merindukan Chris.

Yoshito yang tidak pernah peka sebelumnya dengan perkembangan adiknya, namun kepergian Chris memaksakan dirinya menjaga adiknya yang rapuh.

Yoshito yang selalu berkelahi hanya untuk kesenangan, semenjak kepergian Chris dia harus berkelahi dengan setiap orang yang mengganggu adiknya.

"Saat aku pergi kau jangan cengeng. Adikku tidak boleh cengeng!!." Ucapan terakhir Chris pada Yu kecil yang tak melepaskan rangkulannya sambil terisak.

"Onii-chan!! Aku tidak mau bersama Yoshito, dia itu sangat nakal dan galak.!!" Rengek Yu kepada kakaknya yang sudah siap dengan tas besar ditangannya. Tinggi Yuire yang saat itu hanya setinggi pinggang Chris terus menenggelamkan wajahnya di perut Chris.

Yoshito menatap Yu yang berdiri jauh dihadapannya dengan mata yang berkaca-kaca, namun menahan diri untuk menangis. Nafasnya hanya tersengal menahan emosi, mengepalkan tangan dan menatap tajam ke arah Chris.

"Dia akan menjagamu. Dia juga kakakmu." Ucap Chris menatap adiknya yang nakal dan memeluk adiknya yang rapuh.

Yoshito berlari mendekati Yu yang sedang melingkarkan tangannya di tubuh Chris, menarik tangan Yu dan membawanya pergi meninggalkan Chris yang hanya bisa menatap kedua adiknya yang sedang tarik menarik itu.

...

"Menangislah!! Tidak apa-apa, aku juga pernah menangis". Tak lama dari ucapannya Chris merasakan bahwa adiknya mulai terisak Chris menatap kembali kepada Yoshito yang mulai berkaca-kaca.

Yah... dulu dia juga pernah menangis. Terisak persis seperti ini. Saat di pesawat terbang, hari dimana dia berpisah dengan adik-adiknya. Tapi setelah itu Chris tidak pernah menangis lagi, di Taiwan tidak ada yang ditakutkannya. Semua orang yang disayanginya berada jauh dari pandangannya.

Kau sudah bersama aku sekarang

Jangan merasa senang dulu

Karena kau tak akan punya kesempatan lagi untuk lepas dari pandanganku

(ghandistri)