Sudah setengah jam mereka masuk ke dalam dan tidak ada tanda-tanda seorang pun ingat bahwa dia masih duduk di sana dan menunggu Yuire.
Rasanya percuma Sam menunggunya lagi karena dia harus kembali ke Kantor Agencynya untuk melakukan pemotretan. Sam beranjak dari tempat duduknya dan mendekati salah satu pelayan.
"Bisa tolong berikan ini pada Yuire? Aku ingin memberikannya langsung. Tapi sepertinya mereka belum selesai bertengkar. " Sam tertawa singkat kepada pelayan dan memberikan handphone Yu.
Sam cukup kesulitan menyeberangi jalan raya untuk menuju ke Kantor Agencynya yang terletak di seberang Yu'S Resto. Berkali-kali Sam mengurungkan langkahnya karena kendaraan yang tiba-tiba melesat dengan kecepatan tinggi.
" Chotto matte. Hei!!" Terdengar suara dibelakang Sam. Karena Sam tidak paham dan tidak merasa terpanggil maka dia melanjutkan memperhatikan jalan. Baru saja mengambil aba-aba untuk menyeberang suara itu terdengar lagi.
"Sam!!" Teriak seseorang dengan lembut. Sam menghentikan langkahnya dan berbalik. Terlihat orang yang melangkah terburu-buru mendekatinya. Wanita itu tersenyum kearahnya, bibir bewarna merah muda yang sedikit pucat menambahkan aura kecantikannya. Pakaiannya yang bewarna hitam menutupi sampai ke leher membuat warna kulitnya semakin terlihat pucat. Rambutnya yang diikat ke belakang memperjelas bentuk wajahnya yang tirus.
...
"Eeeeh. Hei,, Yuire" Sam terbata dan menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal.
"Kenapa aku salah tingkah seperti ini, padahal aku tadi menunggunya untuk bertemu. Dia hanya seorang wanita biasa Sam!!! Kau itu seorang Aktor terkenal, jaga imagemu!!!" Pikir Sam dalam hati
"Aku minta maaf telah membuatmu tidak nyaman karena perilaku kakakku." Yuire dengan terbata mencari kata yang tepat dalam bahasa Mandarin. Matanya yang bening menatap langsung ke arah Sam.
Sam terhanyut beberapa saat oleh mata yang lebih pantas dimiliki seorang bayi itu. Yu mengedipkan matanya beberapa kali dan memiringkan wajahnya, menunggu orang di depannya mengatakan sesuatu. Dan orang didepannya hanya terpaku membuka mulutnya sedikit dengan mata tak berkedip.
"Gomen'nasai??" Kata dari Yu membuat Sam tersentak. Akhirnya dia kembali ke alam nyata.
"Hmm? Ok ok. Its ok. Hmm. Apa kau sudah sembuh??"
"Sembuh?? Aku tidak sakit." Jawab Yu menaikkan sedikit alisnya.
"Waktu kau jatuh.. euuh. Kau terus menekan...." Sam tidak meneruskan kalimatnya, hanya menggerak-gerakkan tangan kanannya di depan dada kiri dan menunjukan ekspresi ragu-ragu.
"Oh. Tidak apa-apa. Itu...hm. aku baik-baik saja."
"Ooooh." Sam hanya tersenyum dan menendang-nendang angin karena tidak tahu harus berbicara apalagi
Yuire melihat tingkah orang didepannya hanya tersenyum. "Apakah dia benar seorang aktor? Kenapa dia tidak percaya diri berbicara dengan orang sepertiku?" Batin Yuire
"Hmm. Ya sudah. Terima kasih sudah mengantarkan handphoneku. Aku akan kembali ke dalam ya. Sebelum kakakku keluar." Yu beranjak dan membalikkan badan.
"Eh. Apakah kakakmu masih bertengkar??" Tiba-tiba Sam nyeletuk dan menghentikan langkah Yu. "Aduh Sam. Bodoh sekali kau!!! Itu bukan urusanmu!!" Dia bergumam dan menepuk-tepuk kepalanya.
Yu hanya mengerutkan keningnya, berpikir kenapa Sam tiba-tiba ingin ikut campur urusan keluarganya.
"Eh. Maksudku aku pergi dulu. Kantor Agencyku ada diseberang sana!" Sam menunjukan arah yang dimaksud. Yu melirik sebentar ke arah kantor Sam dan mengangguk.
Yu membalikkan badannya dan melangkahkan kaki yang tadi tertunda. Lagi-lagi Sam menghentikan langkahnya.
"Aku melakukan kejahatan!!!" Sam setengah berteriak.
Yu berbalik lagi ke arah Sam "Maksudmu??"
Orang yang ditanya hanya membalikkan badan dan siap-siap menyeberang. Yu masih terdiam mengharapkan jawaban. Sam menyeberang dan berteriak "Aku mencuri nomor handphonemu!!!!!" Sam berlari tanpa menoleh kearah Yuire.
"Heeeiiii!!!! Hati-hati tertabrak!!!!" Teriak Yuire melambaikan tangan kearah Sam yang sedang berlari di tengah jalan.
Kemampuanku seperti hilang dihadapanmu
Kau selalu membuat mulutku terbuka dan hilang kesadaran
(ghandistri)