Ini hari kedua dimana Marcus masih belum juga menampakkan batang hidungnya. Sementara Hana tak bisa memberikan jawaban yang dinginkan oleh Sheina terkait dengan keberadaan pria itu. Sheina menjadi frustasi dan rasa bosannya bahkan hampir menelannya hidup-hidup.
Selama Marcus tidak muncul di kamarnya, Sheina tidak berani keluar dari kamarnya. Itu juga yang dipesankan Hana padanya. "Jangan keluar dari kamarmu jika Tuan Marcus tak berada di rumah." Ujarnya. Dan perintah itu juga sesuatu yang tak diikuti oleh penjelasan detail hinggal Sheina tak tahu apa alasannya.
Tapi bukan Sheina jika tidak hidup dalam bayang-bayang rasa penasarannya. Dia memutuskan keluar kamar dan melihat-lihat kesekeliling rumah, tentu saja tak sendiri karena dia membuntuti kemanapun Hana Pergi.
"Siapa gadis itu?" Bisik Sheina.
"Lisbeth, pengawal di rumah ini." Jawab Hana tak kalah lirih.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com