Dengan tangan bergetar Georgina meraih kotak yang ada di dalam loker setelah ia memasukkan amplop dan uang yang ada di dalam loker itu kedalam tas ransel yang ia bawa, meskipun sangat penasaran Georgina menahan rasa ingin taunya itu. Georgina ingin membuka kotak itu di dalam rumah, tempat teraman baginya. Setelah mengosongkan loker milik sang ibu, Georgina kemudian keluar dari area tempat penyimpanan barang itu menuju meja resepsionis untuk mengembalikan kunci loker.
"Cepat sekali nona," ucap sang resepsionis.
"Iya, tadi saya hanya mengambil barang-barang yang tertinggal di loker," jawab Georgina sedikit berbohong.
Sang resepsionis mengembang senyum ramah,"Begitu rupanya, kuncinya sudah saya terima. Terima kasih kunjungannya Nona."
Georgina menganggukkan kepalanya perlahan mendengar perkataan sang resepsionis, setelah memberikan kunci loker kembali pada resepsionis Georgina lalu keluar dari perpustakaan. Karena sudah tak sabar ingin melihat isi kotak yang ada dalam tasnya Georgina memilih pulang naik taksi, kalau dalam perjalanan menuju perpustakaan ia membutuhkan waktu hampir satu jam karena naik bus kini Georgina hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit saja. Begitu turun dari taksi Georgina mempercepat langkah kakinya menuju rumah, beruntung saat ia pulang semua tetangganya belum keluar dari rumah. Tanpa pikir panjang Georgina masuk kembali kedalam rumahnya dan langsung menuju kamarnya untuk membuka kotak yang ia ambil dari loker yang ada di perpustakaan.
Dengan menahan nafas Georgina kembali membuka tasnya yang kini berisi uang dalam jumlah yang sebanyak itu, $40.000 adalah jumlah uang yang sangat banyak bagi Georgina. Setelah mengeluarkan dua gepok uang itu Georgina lalu membuka amplop coklat yang ia yakini sebagai surat.
"Georgina Sanders putriku, mungkin saat kau membaca surat ini ibu sudah tak ada lagi disampingmu. Ibu harap ketika kau membaca surat ini kau sudah lebih kuat dan tabah, maafkan ibu karena tak memberitahukan kebenaran tentang penyakit ibu. Ibu hanya ingin pergi dengan tenang tanpa membuatmu dalam kesedihan, saat kau menemukan surat ini ibu sudah menyediakan uang untuk kamu melanjutkan hidup. Memang jumlahnya tidak terlalu banyak, tapi ibu harap dengan uang itu kau bisa melanjutkan hidup tanpa ibu. Di dalam amplop ini juga ibu menyertakan foto ayahmu Julian Sanders yang saat ini masih hidup bersama keluarga barunya, sebenarnya pernikahan ayahmu dengan istri barunya bukan karena ayahmu menghianati ibu. Ayahmu terpaksa melakukan itu karena perintah nenek dan kakek mu yang tak suka ibu menjadi menantu mereka, oleh karena itu ayahmu diminta pulang kembali ke Barcelona dan menikah dengan wanita pilihan kakek nenekmu. Sejak ayahmu menikah lagi ia tak pernah kembali lagi bertemu dengan ibu, yang artinya sudah hampir 18 tahun sejak kepergiannya karena ia pergi meninggalkan ibu disaat kau masih berusia tiga bulan dalam kandungan ibu saat itu. Meskipun begitu ayahmu masih bertanggung jawab, ia masih mengirimkan uang untuk ibu dan dirimu melanjutkan hidup dan uang itu ibu tabung selama hampir 10 tahun terakhir dan uang itu ibu berikan padamu dalam bentuk cash karena ibu mengambilnya secara langsung di bank. Saat nanti kau bertemu dengannya tolong jangan benci ayahmu, ia adalah korban dari keegoisan kedua orang tuanya yang masih menganggap hutang budi di masa lalu dibayar dengan pernikahan. Maka dari itu ibu mohon kau tidak membenci ayahmu sayang, tanpa ada dirinya kau tidak akan pernah lahir ke dunia ini. Ibu juga tidak pernah menyesal untuk mencintainya meskipun ibu kecewa tapi ibu yakin dalam hati kecil ayahmu ia pasti juga tersiksa, maka dari itu ibu berpesan kepadamu tolong jangan benci ayahmu. Dia sangat mencintaimu sayang, mencintai putrinya yang hanya sebentar dapat ia peluk. Dalam amplop ini kau akan menemukan foto ayahmu dan alamat tempat tinggalnya saat ini, kalau kau ingin datang ke sana ikuti alamat yang tertera dalam kertas yang ibu tulis. Rasanya masih banyak hal yang ingin ibu tuangkan dalam tulisan ini, namun ibu tak mau membuatmu berlarut-larut dalam kesedihan. Ketahuilah Georgina, ibu sangat mencintaimu sebelum ibu bisa menggendongmu, maafkan semua kesalahan ibu selama ini karena tak mampu menjadi ibu yang baik untukmu dan maafkan juga kesalahan ayahmu. Seandainya ada kehidupan lagi ibu mau meminta kepada Tuhan agar diberikan kesempatan lagi untuk menjadi ibumu, sampai jumpa anakku. Meskipun ibu sudah tidak ada disampingmu lagi tapi percayalah ibu akan menemanimu di setiap langkah kakimu nanti, i love you Georgina Sanders. I love you."
Tes
Tes
Tes
Airmata Georgina tak berhenti mengalir saat ia membaca tulisan tangan sang ibu, kedua tangannya bahkan bergetar ketika memegang surat yang baru ia baca itu. Tak ada kata-kata yang bisa keluar dari bibir Georgina, ia tak percaya kalau ayahnya dipaksa pulang oleh kakek neneknya untuk menikah lagi. Seketika dada Georgina terasa sesak ketika memikirkan hal itu, ia sangat marah kepada kakek neneknya yang sudah tega membiarkan dia tumbuh tanpa kasih sayang sang ayah dan membuat ibunya menderita.
Karena penasaran Georgina kemudian membuka amplop coklat yang ia letakkan di atas ranjang, dengan perlahan ia mengeluarkan beberapa foto yang ada di dalam amplop itu. Di bagian belakang foto sudah tertulis nama dari setiap foto itu.
"Jadi kalian adalah orang tua yang sudah tega memisahkan seorang anak dari ayahnya dan seorang istri dari suaminya, kalian benar-benar jahat. Aku pasti akan membuat perhitungan dengan kalian, aku Georgina Sanders bersumpah akan menuntut balas kepada kalian semua keluarga Sanders."
Jederr
Tiba-tiba petir berbunyi dengan keras dan hujan langsung turun deras, sepertinya langit ikut merestui sumpah Georgina.
"Tenanglah bu tenanglah di surga, aku berjanji akan membuat orang-orang itu menyesal karena sudah menyia-nyiakanmu. Aku akan membuat mereka merangkak di dekat makam mu untuk meminta maaf, ibuuu huhuhu,"
Georgina menangis dengan keras saat mengetahui bahwa ibunya selama ini ternyata hidup dengan sangat menderita akibat perbuatan kedua mertuanya yang jahat kepada dirinya, Georgina benar-benar marah kepada keluarga ayahnya itu.
"Mulai saat ini namaku bukan Gergina Sanders lagi, namaku adalah Georgina Garcia."
Bersambung