Rachel menatap Martin sejenak dengan wajah datar. Ia tidak terlalu menyukai pria yang memiliki sifat petakilan dan agak genit seperti pria itu. Namun, ia tau bahwa Martin buka orang jahat. Sepertinya, sifat aslinya memang seperti itu. Mungkin ia hanya berusaha ramah.
"Benar." Rachel mengangguk sekali.
"Astaga.. kalian sangat berbakat. Ini enak sekali.." Puji Martin dengan berlebihan.
"Hey, sebaiknya kau bersihkan remahan biskuit yang kau jatuhkan itu. Emma akan mematahkan jarimu jika melihatnya. Ia tidak suka rumahnya berantakan dan kotor." Kathy menyodorkan kotak tisu pada Martin.
"Oh, Ba.. baiklah." Jawab Martin dengan langsung melakukan apa yang Kathy katakan.
Di samping itu, Emma sedang sibuk berbincang dengan Troy, Calvin, dan Ian di dekat tangga.
"Jika para pria itu sudah mengetahui bahwa kalian adalah perempuan, tidak lama lagi mereka akan mengetahui markas kalian, Emma. Sebaiknya kalian berjaga-jaga." Ucap Ian dengan raut khawatir.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com