Di ulang tahunnya yang ke-28 sebenarnya tidak ada lagi hal yang diinginkan oleh London dalam hidupnya. Sebagai pemuda dari keluarga sangat kaya dan berkuasa, segala sesuatu yang ia inginkan dapat dengan mudah diperolehnya. Tetapi, kali ini hatinya merasa sangat berbunga-bunga saat L mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya dan membiarkannya mencium gadis itu.
Sebagai laki-laki normal, ia tentu tidak menyia-nyiakan kesempatan mencium gadis yang ia sukai, semesra dan selama mungkin. Selama L masih belum kehabisan napas atau memukulnya, London tidak akan berhenti...
Ciuman yang demikian hangat pelan-pelan berubah menjadi semakin bergairah, karena L terlihat sangat menikmati pertemuan kedua bibir mereka. Dengan lembut London lalu mendorong lidahnya dan mulai menjelajah mulut gadis itu, sementara tangannya mendekap dan mengusap rambut L dengan penuh kasih sayang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com