Sambil menyiapkan perlengkapan piknik, London buru-buru menghubungi Marc agar membawakan mobil tuanya ke apartemen. Tadi malam ia menggunakan mobil Mercedesnya yang paling mewah untuk berkendara dari penthouse ke apartemen ini karena tidak mengira L akan ada di sana.
Tetapi siang ini kalau mereka akan piknik ke sungai, tentu L akan bertanya-tanya kenapa mobilnya yang biasa tidak ada di parkiran.
Pukul dua sore mereka sudah duduk manis di mobil dan bergerak menuju taman di pinggir sungai tempat mereka dulu piknik dan makan burger. Saking senangnya, London tak dapat berhenti bersenandung di sepanjang jalan. Bahkan mood L cukup bagus hingga ia tidak sampai terganggu oleh senandung sumbang dari pemuda yang tidak berbakat menyanyi di sebelahnya itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com