Lauriel lalu menceritakan kepada anak dan menantunya, serta Mischa dan Altair tentang apa yang ia dengar dari mulut Vega saat mereka sedang dalam perjalanan dari Targu Mures ke Almstad. Ia melihat bagaimana Vega tampak berusaha keras terlihat tabah, tetapi sepasang matanya terlihat begitu penuh kedukaan dan rasa kuatir.
"Vega sangat pandai. Ia juga penyayang dan bijak. Kurasa ia akan mengambil keputusan yang terbaik," kata Lauriel sambil mengakhiri ceritanya.
Aleksis menekan dadanya dengan kedua tangan dan menangis terisak-isak. Oh, anak perempuannya yang malang...
Mischa melayangkan pandang ke kamar di ujung lorong tempat Vega bicara dengan Ren. Sepasang mata birunya tampak berkaca-kaca.
Ah, Vega...
***
SETAHUN KEMUDIAN
.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com