Suasana yang selalu mendung di kediaman Alaric Rhionen sore itu menjadi ribut karena kehadiran Rosalien yang tiba-tiba. Saudara-saudaranya terkejut karena mengira ia sudah mati. Kini kehadirannya dengan penampilan yang terlihat semakin kejam dan betapa ia menolak bicara, membuat mereka sadar terjadi sesuatu yang buruk atasnya.
[Aku berhasil melarikan diri... kupikir mereka sudah tidak berminat menahanku lama-lama setelah kematian tuan.] kata Rosalien lewat tulisan kepada saudara-saudaranya. Lidahnya sudah disambung tetapi ia tetap tidak dapat berbicara dengan baik dan ia sangat membenci suaranya sendiri.
"Apa yang mereka lakukan kepadamu?" tanya Mischa prihatin.
Wajah Rosalien menjadi mengeras saat mendengar pertanyaan itu. Lauriel tidak menyiksanya ataupun menyakiti dirinya. Pria itu hanya memaksanya minum veritaserum agar ia mengkhianati Alaric dan teman-temannya, tetapi Rosalien mengigit sendiri lidahnya untuk mencegah agar ia tidak berkhianat.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com